Dampak Pemanasan Global
Sinar matahari yang mengenai bumi menyebabkan bumi menjadi panas. Sebagian panas tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas berupa sinar infra merah.
Sinar infra merah diserap oleh berbagai molekul gas dalam atmosfer sehingga suhunya naik. Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas ini disebut gas rumah kaca.
Sedangkan kenaikan suhu dalam atmosfer disebut efek rumah kaca. Jadi, efek rumah kaca bukan akibat dari gedung-gedung bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca.
Baca Juga: ‘Bau Korupsi’ Pengadaan 1 Juta Masker di Banyuwangi
Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi sekitar 33 derajat. Tanpanya, suhu terlalu rendah yaitu antara -18 derajat. Jadi, efek rumah kaca dalam kondisi normal sebenarnya sangat membantu.
Namun saat ini, gas-gas dalam atmosfer mengalami kenaikan. Kenaikan inilah yang disebut pemanasan global. Berikut dampaknya, antara lain:
- Mencairnya es di kutub
Mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan saat ini jauh lebih cepat dari yang diprediksikan para ilmuwan.
Tercatat pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer di Antartika runtuh. Padahal 90 persen es di dunia berasal dari sana. Hal ini menjadi perhatian khusus para peneliti.
Baca Juga: Siap Sambut Tahun Baru 2021, Intip 3 Kota Untuk Staycation Bersama Keluarga