Cara Menghitung Weton Sebelum Menikah Menurut Budaya Jawa

- 10 April 2021, 07:49 WIB
Dalam budaya tertentu setiap pasangan yang hendak menikah akan melakukan suatu ciri khas tertentu, seperti menghitung weton.
Dalam budaya tertentu setiap pasangan yang hendak menikah akan melakukan suatu ciri khas tertentu, seperti menghitung weton. /Youtube/Nusantube

RINGTIMES BANYUWANGI - Dalam budaya Jawa, biasanya setiap pasangan yang hendak menikah akan dilihat menurut tanggal lahir kedua pasangan tersebut terlebih dahulu atau yang lebih dikenal sebagai weton.

Jumlah dari hasil perhitungan antara hari lahir dan pasaran Jawa atau weton akan diakumulasikan antara kedua pasangan tersebut.

Pihak dari laki-laki harus mempunyai jumlah weton yang lebih besar daripada pihak wanita, hal itu bertujuan agar derajat dari sang laki-laki tidak kalah dari wanita.

Tentu di dalam suatu hubungan rumah tangga laki-laki merupakan kepala keluarga, maka derajat dari laki-laki harus lebih tinggi agar bisa mengatur keadaan rumah tangganya.

Baca Juga: Mimpi yang Tidak Boleh Anda Abaikan, Salah Satunya Mimpi Terjatuh

Baca Juga: Arti Mimpi Angin, Pertanda Baik atau Burukkah? Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Arti Mimpi Anak Kecil, Bisa Berarti Mendapatkan Berkah dan Rezeki

Lalu bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini adalah penjelasanya, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam postingan video yang diunggah kanal YouTube KANDHAKNO WONG pada 10 April 2021.

Hari Kelahiran dan Nilainya

Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6, Sabtu 9, Minggu 5.  Data tersebut merupakan patokan masyarakat Jawa dalam menentukan nilai disetiap hari kelahiran.

Nantinya data tersebut yang akan dijumlahkan dengan data yang ada pada pasaran Jawa atau weton.

Baca Juga: Arti Mimpi Bersetubuh, Bisa Jadi Akan Mengalami Peningkatan Finansial

Baca Juga: Arti Mimpi Api, Bisa Diartikan Adanya Konflik hingga Akan Berhasil dalam Hidup

Pasaran Jawa atau Weton dan Nilainya

Kliwon 8, legi 5, pahing 9, pon 7, wage 4. Data ini merupakan patokan dari nilai di setiap pasaran Jawanya.

Lalu cara untuk menghitungnya adalah: Hari + Pasaran. Setelah data ditemukan, maka tinggal mencocokan nilainya dengan kedua pasangan yang akan menikah.

Contohnya apabila pasangan laki-laki lahir pada hari Rabu Pon, maka 7 + 7 = 14. Dan dari pasangan wanita lahir pada Sabtu Kliwon, maka 9 + 9 = 18.

Dari hasil di atas, pasangan wanita hasilnya lebih tinggi dari laki-laki, maka dipastikan bahwa derajat dari laki-laki akan kalah dengan wanita. Akan lebih disarankan jika laki-lakilah yang mempunyai derajat lebih tinggi.

Mengapa demikian? itu karena berpengaruh pada kepemimpinan keluarga, laki-laki dalam budaya Jawa harus bisa mengatur rumah tangga dengan baik, dan wanita harus menuruti semua perintah baik dari laki-laki.

Hal itu bertujuan agar dalam suatu hubungan rumah tangga yang dibangun tercipta keharmonisan, dan tidak terjadi perselisihan yang berakibat pertengkaran nantinya.

Namun semua itu tergantung dari setiap pasangan, karena tentu saja setiap budaya berbeda-beda cara untuk menentukan jodoh dan pasangan hidupnya.

Perhitungan tersebut semata-mata hanya bersifat budaya semata dan untuk melestarikan, tentu tidak ada sangkut pautnya dengan agama terentu atau kepercayaan tertentu.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x