Karya:Muhammad Dhimas Prasetya
Disaat hari-hari mulai memudar
Kududuk juga bersandar
Melihat rembulan yang sedang bersinar
Teringat seseorang yang dulu terlihat segar
Wajah cantik bagai bunga yang sedang mekar
Selalu ceria dengan senyum terpancar
Hatinya rapuh namun selalu terlihat tegar
Dia wanita namun jiwanya laksana pendekar
Ibu,apakah ucapanku benar
Ayo bu,jawabanmu membuat diriku tak sabar
Sudahlah ku hanya bisa senyum melebar
Tak bisa mengulang kembali karena waktu terus berputar
Rindu ini sudah tak berkisar
Terbayang-bayang bak rasa ditampar
Apa boleh buat dunia kita tak berjajar
Biarkan saja rindu ini berlayar
Setitik Cerita
Karya: Muhammad Dhimas Prasetya
Dentingan waktu terus berputar
Menggiringmu berjalan di alam liar
Engkau tak sanggup menghindar
Engkau tak akan pernah sadar
Engkau selalu riang dan tegar
Namun di balik layar
Engkau terlihat muram tak berpijar
Namun ku selalu heran hidupmu tak wajar
Mengapa tak pernah kau perlihatkan bukti pintar
Ku ingat saat di kantin depan bersama seorang pelajar
Menceritakan, cerita yang tak pernah dipikirkan sebentar
Senyumnya bagaikan awan berputar
Terasa hidup dan meneduhkan jiwa yang hambar
Kini ku hanya bisa mengenang belukar
Dan mulai tarik kesimpulan mengincar
Bahwa hidup seperti roda kehidupan berputar
Tak pernah berhenti dan terus berjalan,
Seiring waktu yang melingkar