Mereka bertanya lukaku seberapa dalam,
Namun aku tak melihat ada satupun hati yang datang memberi genggam.
Tidakkah mereka tahu aku juga manusia?
Tidakkah mereka paham bahwa aku juga bisa terluka?
Tapi mengapa aku diperlakukan berbeda?
Mengapa aku diperlakukan seolah aku memiliki sembilan nyawa?
Aku memudar;
Amigdala ku kian mengakar;
Kekecewaan seolah menjadi latar,
Berbinar-binar dalam kisah hidupku yang selalu bertopengkan tegar.