ketika bersua pada penolakan-penolakan
'tuk menjadi buruh harian, sepeninggalan
mengenyam pendidikan di sekolahan
Diam, mematung satu-satunya pilihan
lalu menjelma menhir–dolmen di Situs Megalitikum,
sepanjang Way Abung yang
tak terlihat sebagai tanda peradaban
Baca Juga: Puisi Taufik Ismail Untuk Palestina
V