Cintaku Seiring Waktu

- 22 Maret 2020, 16:00 WIB
ILUSTRASI menghabiskan waktu sendiri.*
ILUSTRASI menghabiskan waktu sendiri.* /PEXELS/

Berawal dari sebuah aplikasi bbm aku dan dia dipertemukan. Aku adalah tipe cewek yang humoris suka membuat orang tertawa meskipun aku harus bertingkah konyol sekalipun, Tetapi terkadang sifatku suka berubah ubah terkadang aku sangat suka bergurau sebaliknya aku terkadang menjadi orang yang pemarah. Aku juga orang yang cuek dan sensitif kepada seseorang laki laki. Sebenarnya awal pertemuanku dengan dia sangatlah singkat dan tidak menimbulkan benih benih cinta sama sekali. Untuk beberapa hari kemudian sepertinya diam diam dia mulai menyimpan rasa padaku, itupun sangat jelas terlihat dikedua bola matanya sebut saja dia ‘Achazia Afatir’ dengan kesederhanaan beserta ilmu agama yang sangat melekat didirinya tentu siapa saja pasti mau bersamanya dan perhatianya membuatku luluh dan benar benar percaya bahwa kita memiliki persamaan yang sama.

Aku sudah mampir percaya dengan segalanya karena memang cinta masih berkuasa diatas segalanya, tetapi seketika aku mendengar bahwa dia sekarang juga dekat dengan temanku yang menurutku sudah menjadi saudaraku sendiri. Sejak saat itu rasanya tubuhku lemas dan tulangku patah seketika bahwa harus menerima kenyataan untuk merelakanya bersama temanku. Untuk beberapi hari dia mengabariku tiada henti, tapi aku mencoba membuka lembaran baru untuk melupakanya. Dengan seiringnya waktu aku bisa menerima kenyataan ini dan melupakanya walau itu sangat berat bagiku tapi mungkin dia masih tidak paham maksutku ketika aku menjahuinya tiba tiba dengan alasan yang kurang jelas.

Akhirnya dia mulai tidak terbiasa tanpaku dan mulai ingin menyatakan perasaanya padaku walaupun dia sedikit pemalu, untuk beberapa hari kemudian dia membuatku lupa akan hal segalanya disaat dia menyatakan perasaanya padaku dan lebih memilih diriku daripada mereka mereka yang jelas sudah menharapkanya. Pertimbangan sangat berat bagiku akhirnya aku mengambil keputusan untuk memilih dia, disitulah kita dipersatukan, Iya tepat tanggal 22 november. Untuk beberapa minggu selanjutnya hampir satu bulan kita menjalin hubungan memang sungguh tidak ada yang spesial, tapi itu tidak masalah bagiku karena kita tidak berkomunikasi sama sekali.

Seketika itu aku mengirim surat dan mengharap balasanya tapi tidak ada balasan sama sekali. Tapi aku sangat memaklumnya karena dia adalah orang yang terbilang polos dan masih tidak kenal dengan apa itu cinta, Baiklah aku masih bisa menerima dan memakluminya. Sudah satu bulan kita lewati bersama meskipun kesanya untuk saat ini sangat terbilang menyakitkan, mungkin untuk bulan bulan selanjutnya akan lebih baik akupun tidak peduli betapa dia mencintaiku apa tidak jelasnya aku sangat memiliki pertanyaan banyak tentangnya karena aku merasa , dia sangat tidak peduli dan tidak pernah menganggap aku siapa siapa dalam hidupnya.

Biarlah aku mencoba bersabar dengan keadaan yang sangat tidak pasti seperti ini, tentu saja keadaan ini membuatku sangat bosan dan ingin melakukan hal hal yang membuat diriku bahagia walaupun itu hanya sesaat. Hari demi hari telah aku lewati meskipun status mempunyai kekasih tapi terasa tidak mempunyai siapa siapa, genap sudah hubungan ku menjadi 2bulan dan tetep saja tidak ada pesantren serasa sendiri. Genap sudah hubunganku menjadi 2bulan dan tetep saja tidak ada yang spesial sama sekali, aku masih mencoba bersabar menunggu keajaiban dari tuhan agar dia barubah agar lebih peduli padaku.

Dengan seiringnya waktu aku sudah mulai terbiasah denganya yang tidak pernah memprioritaskan, sampai sampai tidak tersadar bahwa selama ini ada yang memprihantikanku dari kejauhan sebut saja ‘Rafli Ramadhan’ dia adalah berponi miring dan berprofesi sebagai gitaris, betapa merdu suaranya yang juga tidak kalah dengan ‘achazia afatir’ yang juga sama sama merdu, dia sangat perhatian romantis padaku. Suatu saat aku duduk diemperan kelas dan bertepatan dengan kelasku . Dia tidak pernah lelah memperhatikanku dan sesekali dia selalu memainkan gitarnya dan melontarkan suara yang merdu dengan lagu yang sangat romantis.

Disisi lain jangankan pacarku romantis peduli padaku saja enggak ,  sampai tak habis fikir bila aku mulai menaruh rasa padanya, tapi tidak disangka sangka kekasihku ternyata tidak rela aku dengan lelaki lain. Akhirnya penantian yang kutunggu tunggu datang juga dengan kejadian seperti ini dia mulai berubah segalanya terhadapku dan peduli padaku. Saat itulah benih benih cinta terus berdatangan sebesar ombak menghadang aku tidak goyah sekalipun, suka dan duka mpun sudah kita lalui bersama. Aku juga sudah sangat beruntung apabila dia sudah berubah walaupun kadang kadang dian melupakanku dan kembali seperti semula lagi.

Setelah berbulan-bulan aku dan dia menjalin hubungan bersama setiap harinya. Hingga akhirnya berada dititik kejenuhan, tetapi aku berfikir jangan sampai hubungan berakhir karena bosan dan itu sangat tidak wajar, tapi aku jujur tidak akan pernah bosan padanya malah sebaliknya aku tambah sayang dan nyaman kepadanya. Aku juga tidak pernah berfikir bila hubunganku akan berlangsung sejuh ini. Hubunganku berlangsung ketika saat genap tuju bulan dengan susah payah aku menjaga dan berjuang untuk hubungan ini, walaupun agak harus miris bahwa aku harus harus menerima kenyataan bila disini aku harus menerima kenyataan bila disini aku berjuang sendiri tanpa dia didalam hubungan ini.

Aku selalu berdoa untuknya tiada henti agar dia tidak seperti padaku, terkadang dia juga tidak pernah mengerti seberapa besar tekadku untuk berjuang sendiri walaupun itu menyakitkan. Aku tidak pernah lelah menamaninya dari bawah, karena aku tipe cewek yang tidak gila harta, aku sudah berfikir matang matang bagaimana agar dia berubah menjadi pemipin kelak. Aku juga tidak pernah lelah memenuhi kebutuhanya dan tidak akan mengharapkan apapun darinya,jujur saja aku dari awal sudah berniat baik untuk hubungan ini , tapi terkadang entah mengapa kebaikanku tidak pernah ternilai dimatanya, entah dia pura pura tidak tau atau memang tidak mau tau, untungsaja aku tidak goyah sama sekali dan tetap berniat baik padanya krena aku yakin ketika aku menanam apapun dengan baik pasti hasilnya akan manis juga, Aku percaya itu.

Tentang apa yang aku rasakan karenaa ulahnya yang kadang membuatku benar benar putus asa pada waktu itu, mungkin aku yang sangat mengharapkany padahal  aku sudah menerima segala kekuranganya , selalu membantunya dn mengurangi bebanya tanpa meminta imbalan apapun tpi dia malah sering membuat hatiku terluka, sampai terlintas dipikiranku apa yang dia mau, akunjuga tidak pernah mengerti sama sekali. Sesakit apapun aku hanya bisa menangis dan lebih baik berada dikamar mandi agar menghilangkan bebanku meskipun itu hanya sejenak saja , tidak hanya satu apapun dua kali tapi rasanyan dia sudah berkali kali menyakiti hatiku sampai pernah terlintas dipikiranku bahwa aku sepertinya tidak akan bisa menerimanya lagi tapi sayangnya bahwa aku harus menerima kenyataan bahwa sayangku sangat besar kepadanya hingga sungguh sulit bila harus melepaskanya begitu saja.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah