Gelapnya malam
Berselimutkan awan hitam
Syahdunya malam yang kian merambat
Terdengar senandung irama lagu Qur’ani
Seakan terngiang-ngiang di telingaku
Mengingatkan, bayangan raut manis seseorang
Seakan terusap senyum indah berseri itu,
Yang selalu terlintas di dalam pikiranku
Angin malam mulai berhembus
Semilir merayap di sela-sela bulu ariku
Seakan membangkitkan gejolak rinduku
Yang tak terbendung menahan rasa
Kini hatiku selalu bertanya?
Akankah engkau meraskan getaran rindu
Seperti yang aku alami wahai pujaanku
Puncak rindu di kesunyian malam ini
Tak bisa aku luapkan, tuk mengobati rindu yang semu
Seakan sedang bergejolak, menghantam rasa ini
Yang kulihat hanya senyum yang selalu melintas
Dan mengukir di bibir manismu disudut malamku
Kini aku tergoda dan tak berdaya oleh senyummu
Wahai engkau yang telah terukir dilubuk hariku
Yang paling dalam, kemanahkah engkau gerangan
Engkau yang menjadi penyebab hinggapnya rindu ini
Wahai pujaanku datanglah, walau hanya lewat mimpiku
Karena aku butuh kehangatan dari suaru indahmu itu.
Karya : Husnia / Editor Naning Dwi J