Api Kerinduan

- 25 Maret 2020, 14:00 WIB
ILUSTRASI taman bunga tulip.*
ILUSTRASI taman bunga tulip.* /Pixabay/

 

Yang mampu memberikan sejuta makna dalam hidup

Kepada para saksi dan para ahli makrifat yang dalam kebenaran,

Sungguh diriku terpesona, pada seluruh penglihatanku

Yang ku saksikan, berpijarlah…engkau yang sangat luhur

Wahai seseorang yang jauh darikubdan tempatnya,

di lubuk hati yang paling dalam,

jawablah wahai seruhanku.

Duhai seseorang yang telah membuatku telena

Sungguh diriku tenggelam, dalam samudra rindumu

Demi Allah, hati ini tak tenang, jika kau taka da di sisi

Dengan keputusan pasrah, aku biarkan semuanya berlalu

Alangkah indahnya engkau dapat menenangkan hati ini

Dari wewenang lembutnya rindu.

Ketika aku mengalami sakit keras, maka menceritakan

Tentangnya adalah obat, wahai seseoranb yang sedaang aku rindukan,

Kutuliskan lembaran-lembaran puisi untukmu dengan indahnya

Ejaan huruf-huruf kerinduan, jiwaku terbakar karena sosok indahmu itu,

Wahai seseorang yang aku rindukan, hatiku lebur dalam kecintaanku padamu,

Mata ini seakan-aka menangis darah, setelah air mata mongering

Dan tak lagi mengalir, apabila engkau juga merindukanku

Maka akan bertambah kecintaanku dan derai air mataku

Jawablah seruan kerinduan ini wahai kekasih hati,

Karena rintihan api kerinduan ini telah menyelimuti

Lubuk hatiku yang paling dalam. 

 

Karya : Emha Nahawand

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah