Singkat

- 12 Mei 2020, 14:00 WIB
ILUSTRASI cinta, kekasih.*
ILUSTRASI cinta, kekasih.* /PIXABAY/

Karya  : Angger Raina Nastiti

Aku pernah berdoa pada Tuhan supaya jangan pertemukan kita pada saat ini, karena aku masih mencintaimu melebihi sahabat.

“Selamat pagi”, sapa temanku Dinda, ia sudah berada di kelas mendahului ku.

“Pagi Din, tumben pagi sekali” seruku seraya duduk di belakangnnya.

“Masak iya aku harus telah untuk kedua kalinya di jam pak Dani yang superganteng Ca”, jawabnya genit.

Namaku Rena, aku sudah kuliah dan berada di semeter 4. Seperti anak kuliahan biasanya aku adalah anak kos sejati. Ya walaupun seminggu sekali pulang ke rumah wkwkwkw. Aku dipanggil Ca oleh Dinda dan aku tidak tahu kenapa si Dinda bisa memanggil dengan panggilan yang cukup enggak nyambung dari nama asliku.

“Hey, melamun terus, kenapa?” suara cempreng Dinda mengagetkanku.

“E.. enggak apa-apa Din”, jawabku lemas.

“Ih, kamu kenapa sih? Cerita dong?” Dinda memang begitu, selalu memaksa dan akhirnya aku bongkar deh.

“Kamu ingetgak sih? Revan?” bisikku pada Dinda.

“Ya Allah, kamu masih inget? Bukannya kalian sudah lostcontact?” Dina juga berbisik kepadaku karena jam akan dimulai 20 menit lagi.

“Ingetlah, aku gak bakal lupa dong sama dia, aku emang nggak pernah ketemu tapi kaloemang jodoh gakkemana kali”, cetusku sambil tertawa.

“Yah, kalau emanggak jodoh sih kayaknya, soalnya dulu pas SMA cocok sih tau deh kalo si Revan sekarang udah punya calon, kita kan udah nggak pernah ketemu selama 2 tahun”, jawab Dinda memang selalu begitu.

“Udah deh, kalo ada jodoh gak kemana”, jawabnya memalingkan wajah.

Ketika Dinda hendak mengajakku berbicara lagi, tiba-tiba Pak Dani masuk diiringi teman-teman lainnya. Jadi kita lanjutkan pulang kuliah deh.

Memang benar, Allah Maha membolak-balik hati. Baru kali ini rasanya makan dan ngerjain tugas kuliah dengan keadaan gak fokus. Niat ngerjain tugas mulai jam 16.00 dan sekarang udah jam 20.00 juga gaknemu topik dan tema untuk makalah bebas. Apa gara-gara Revan? Ah, enggak.

Setelah berjam-jam mantengi smartpont dan HP akibat gak nemu topik makalah, jadi ketiduran deh wkwkwkwk. Setelah bangun malah pengen tidur lagi karena tapi malam mimpi si Revan, tapi apakah daya ini udah jam 5 dan pagi ini harus berangkat lebih awal ke kampus.

“Din bangun!, udah jam 5 tuh!”, kataku sambil mengetuk pintu kamarnya.

Kami memang satu Kos sejak pertama masuk kuliah karena memang sudah direncanakan sejak kelas 2 SMA.

“Din? Din, bangun Woy!” aku mulai agak jengkel karena Dinda gak jawab.

Tiba-tiba

“Ren, Dinda udah berangkat kali, soalnya dia ada les”, kata Vita teman kos ku.

“Ah, Dinda, kan aku mau cerita”.

       Pertama kalinya aku berangkat ngampus gak bawa smartphone karena terburu-buru. Maunya sih naik Go-Jek, tapi gak jadi, jalan kaki aja lagi mood tuh (ah anak alay). Karena aku berangkat agak pagi, jadi jalannya di lambat-lambatin biar ngerasain sepuasnya kota Jember ini wk.wkwkwk.

Saat aku lagi ngebenerin tali sepatu aku yang lepas.

“Dari dulu tapi sepatu kamu suka lepas ya” cetus seseorang membuatku kaget.

“Van?” kataku sambil melihat ke atas.

“Kok kamu di sini?” tanyaku sekali lagi.

“Emangnya gak boleh?” Revan kembali bertanya.

“Kamu pulang aja deh, ngapain sih di sini?” aku berkata tetapi takut menoleh ke arahnya.

“Emangnya aku ke sini buat ketemu kamu? Di sini kan juga ada Dinda?”, jawabnya sambil tersenyum menggoda aku agar tersenyum.

“Ya udah berangkat sana gih, nanti kamu telat, jangan bilang siapa-siapa kalau kita habis bertemu. Simpan dulu rindu untuk besok karena aku akan pulang sore ini, aku kembali pekan depan." Revan berkata seraya pergi.

“Hati-hati.” Ucapku lirih.

Setelah cukup lama terdiam, aku kembali melanjutkan perjalananku dan kembali memikirkan Revan. Aku ingin cerita ke Dinda tapi, ingat pesan Revan tadi. Terima kasih Van setidaknya satu masalah tentangmu sudah teratasi. Kamu tahu apa? Iya  rinduku padamu. Tenang saja, aku akan merindukanmu lagi esok hari dan akan kembali menunggu obatnya pekan depan.

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah