Sejarah Es Batu di Indonesia, Barang Mahal Bagi Orang Kaya

4 Januari 2022, 19:50 WIB
Es Batu yang kita minum sehari-hari ternyata pernah menjadi barang langka dan mahal harganya. Simak sejarah es batu di Indonesia berikut ini /Pixabay/ Bru-nO/

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak sejarah es batu di Indonesia yang sempat menjadi barang mahal bagi orang kaya.

Saat membeli sebuah minuman, es batu menjadi sebuah benda yang sudah tidak asing lagi. 

Adanya es batu membuat minuman menjadi lebih segar sehingga lebih enak untuk diminum.

Namun es batu sempat menjadi barang yang sangat mahal dan hanya orang kaya yang mampu untuk membelinya.

Baca Juga: Sejarah Gitar Gibson, Legenda yang Nasibnya Kini Menyedihkan

Dilansir dari akun Youtube Blue Spot Animasi pada 4 Januari 2022, berikut sejarah mengenai masuknya es batu ke Indonesia.

Pada tanggal 18 November tahun 1846 terdapat sebuah kapal dari Boston, Amerika Serikat membawa balok-balok es yang tersebar di seluruh pelabuhan Indonesia.

Balok es tersebut dipesan oleh sebuah perusahaan dengan nama roselie en co. Beberapa hari setelahnya terdapat sebuah iklan yang menjual es balok dengan harga 10 sen untuk 500 gram es balok.

Pada saat itu harga 10 sen termasuk mahal dan hanya orang kaya saja yang mampu membelinya. Tersiar kabar juga bahwa terdapat batu kristal dingin mengeluarkan uap dan saat disentuh akan membuat tangan kaku.

Baca Juga: Sejarah Es Krim, Dessert Terenak sebagai Makanan Manis dan Segar

Kabar tersebut membuat es batu semakin menjadi penasaran di kalangan masyarakat hingga dikaitkan dengan hal mistis.

Dengan harga yang cukup mahal membuat pembeli biasanya merupakan orang dari kaum elit Belanda di Meester (Jakarta Timur) dan Weltevreden (Jakarta Pusat).

Pada orang Belanda biasanya menyajikan es dicampur dengan minuman bir. Terkait hal tersebut membuat pada saat itu banyak sekali restoran-restoran yang menyajikan bir dingin.

Baca Juga: Sejarah Kopi di Indonesia, Ternyata Bukan Komoditas Asli Tanah Air

Pada tahun 1870 impor es balok dari Amerika Serikat berakhir karena pihak pemerintahan Belanda mendirikan pabrik es balok sendiri di Petodjo Jakarta Pusat.

Pada tahun 1895 terdapat sebuah pengusaha keturunan tionghoa mendirikan sebuah pabrik es batu di Semarang Jawa Tengah.

Hal tersebut membuat banyak daerah lainnya ikut membuat pabrik es batu seperti di Surabaya, Pekalongan, dan Sumedang.

Karena semakin banyaknya pabrik es batu dan mudahnya mendapatkan es batu, harga dari es batu juga ikut menurun. Hingga menjadi barang yang dapat dijangkau oleh semua orang.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler