Hoaks atau Fakta, Nobel Kesehatan Jepang Sebut Covid-19 Buatan Tiongkok

28 April 2020, 10:05 WIB
ILUSTRASI pengecekan pasien virus corona.* /PIXABAY/

RINGTIMES - Peraih penghargaan Nobel asal Jepang Tasuku Honjo ramai diperbincangkan netizen di Facebook.Honjo merupakan peraih penghargaan Nobel kesehatan karena berhasil menemukan terapi kanker dengan menghambat regulasi imun negatif.

Sejumlah akun Facebook terlihat mengunggah sejumlah narasi yang menyebutkan Honjo mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona yang kini menyebar di dunia merupakan buatan Tiongkok.
Berikut isi narasi lengkap dalam unggahan yang beredar di Facebook:

"Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami.

Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara. Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Tiongkok.

Baca Juga: Benarkah Jika Virus Corona Sudah Bermutasi Hingga 10 Tipe?Cek Faktanya

Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas.

Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.

Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Tiongkok. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan corona.

Tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.

Baca Juga: Mengencangkan!! Satu Persatu Anggota Ijtima Ikut Tertular Covid-19

Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Tiongkok telah membuatnya.

Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Tiongkok berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang".

Dikutip RINGTIMES.com dari Antara, pernyataan tersebut ditepis oleh seorang mahasiswa bernama Alok Kumar yang merupakan mahasiswa bimbingan Tasuku Honjo di Universitas Kyoto, Jepang.

Alok Kumar berbicara atas nama Tasuku Honjo dan menyebutkan seluruh kalimat yang termuat dalam narasi tersebut termasuk informasi bohong dan keliru.

Baca Juga: Heboh!! Postingan Najwa Shihab Ramai Menjadi Perbincangan Warganet

Pernyataan Kumar itu mengacu pada artikel milik newsmeter.in berjudul 'Fact Check: Did Japan’s Nobel laureate professor say Covid-19 is man-made virus?'.
Kumar pun menjelaskan Honjo tidak pernah bekerja di laboratorium Wuhan, Tiongkok seperti yang disebutkan dalam unggahan Facebook.

Honjo disebut tidak pernah menghubungi laboratorium tersebut dan melakukan riset terkait asal dan fungsi virus corona, maupun penelitian lain menyangkut virus tersebut.

"Seluruh konten (di media sosial) itu merupakan rekayasa," ujar Kumar.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, maka dapat dipastikan bahwa klaim mengenai peraih Nobel kesehatan sebut virus corona buatan Tiongkok adalah hoaks.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler