Hoaks atau Fakta, Tersiar Kabar Ketua Muhammadiyah Larang Warga NU Sekolah di Lembaganya

8 Juni 2020, 20:23 WIB
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir //Instagram/@haedarnashirofficial

RINGTIMES BANYUWANGI – Tersiar kabar yang tidak benar terus saja bermunculan di tengah pandemi saat ini.

Sasaran para penebar hoaks ini tidak hanya untuk kepala daerah atau presiden saja, tetapi juga menyaut-pautkan sejumlah tokoh agama.

Kali ini informasi yang beredar dan sedang ramai di perbincangkan di akun Twitter beberapa waktu lalu akibat unggahan sebuah foto.

Foto yang mencantumkan Ketua Umum Muhammadiyah (Haedar Nashir) tersebut dilengkapi narasi yang memicu perdebatan di media sosial.

Baca Juga: Pamit ke ATM, Syifa Tak Kunjung Pulang dan Menghilang Secara Misterius

Berikut narasi yang dituliskan :

"Himbauan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah. Karna kami ingin menjaga kondusifitas dan aset milik kami. Tolong warga NU tepo seliru dan tahu diri," tulis narasi tersebut.

Setelah informasi ini menyebar luas, Haedar mengklarifikasi tentang kabar yang beredar tersebut.

Baca Juga: Tak Terima Pernyataan Aan Setiawan, Ratusan Kuwu Desak Anggota DPRD untuk Mundur

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ketua Muhammadiyah Dikabarkan Melarang Warga NU Sekolah di Muhammadiyah, Cek Faktanya

Dan akun Twitter resminya @HaedarNs, dirinya menegaskan gambar dan narasi yang beredar di media sosial ini tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks.

"Selama ini, hadirnya lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial Muhammadiyah untuk semua kelompok dan golongan, tidak terbatas pada suku, agama, dan kelomt tertentu," tulis Haedar.

Bahkan, bukan hanya Ketua Umum Muhammadiyah yang disaut-pautkan dengan narasi himbauan untuk warga NU.

Baca Juga: Berikut Kejadian Penyebab dari Kecelakaan Helikopter di Kendal

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga menjadi korban narasi teks yang tidak benar ini.

Dirinya juga mengklarifikasi melalui akun Twitter resmi @PPPemudaMu, dan menegaskan bahwa informasi yang memuat foto Cak Nanto dan narasi teks adalah kabar bohong.

Jadi, kedua narasi teks yang mencantumkan foto kedua tokoh agama ini termasuk berita tidak benar atau hoaks.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Satu Akun WhatsApp Tak Lama Lagi Bisa Untuk Dua Ponsel

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler