RINGTIMES BANYUWANGI – Warga Asia di negara Australia menyuarakan ajakan kepada pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama dalam mengakhiri sikap rasisme sistematis di negara ibu kota Canberra itu.
Mereka juga memperingatkan para warga Asia lainnya agar tidak ikut berpartisipasi sehingga tidak mengalami tindakan rasisme.
Isu ini muncul seiring maraknya gelombang demonstrasi di berbagai negara untuk menolak rasisme terkait kematian George Floyd setelah dilututi selama sembilan menit oleh Derek Chauvin.
Baca Juga: TNI Akan Libatkan Rusia, Penyebab Kecelakaan Helikopter di Kendal
Floyd merupakan warga kulit hitam, yang tewas saat ditangkap polisi berkulit putih di Kota Minneapolis, Amerika Serikat pada 25 Juli 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Chronicle Senin, 8 Juni 2020, aksi protes menolak insiden bernuansa rasisme ini berlangsung di Australia pada Sabtu meskipun ada larangan polisi terkait pencegahan wabah virus vorona. Perlakuan yang dialami suku pribumi Aborigin menjadi fokus utama.
Seorang warga keturunan Tiongkok, Bernie, mengatakan Australia mirip kondisi di Malaysia, yang pernah mengalami sentimen anti-Tiongkok pada 1970-an.
Baca Juga: Dikabarkan Beredar Filter Rokok Mengandung Protein Babi, Cek Faktanya
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Gelombang Demonstrasi Penolakan Rasisme Merebak, Warga Tiongkok Minta Australia Hentikan Hal Serupa
Dia melihat sentimen anti-Tiongkok muncul usai merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.