Hoaks atau Fakta, Sinar Matahari Dapat Perlambat Virus Corona

- 26 April 2020, 06:05 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

RINGTIMES - Seorang pejabat Amerika Serikat pada, Kamis 23 April 2020 mengatakan bahwa virus corona akan melemah lebih cepat ketika terpapar sinar matahari, suhu panas dan kelembapan.

Hal ini memberikan tanda potensial bahwa pandemi bisa menjadi kurang menular di bulan-bulan musim panas.

Peneliti pemerintah AS telah menentukan bahwa virus dapat bertahan di dalam ruangan dan dalam kondisi kering.

Virus dapat kehilangan potensi menyebar ketika suhu dan kelembapan naik terutama ketika terkena sinar matahari.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia 25 April 2020, Ekuador Catat 11 Ribu Pasien dalam Semalam

"Virus ini mati paling cepat di hadapan sinar matahari langsung," ujar Pejabat Kepala Departemen sains dan Teknologi Keamanan Dalam Negeri, William Bryan, dikutip RINGTIMES.com dari laman National Post.

Temuan itu dapat meningkatkan harapan bahwa virus corona akan meniru perilaku dari penyakit pernapasan lainnya seperti influenza yang biasanya kurang menular dalam cuaca hangat.

Mendengar kabar hasil penelitian tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo pun memberikan tanggapan.
Tanggpan tersebut kemudian diunggah di laman resmi YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 24 April 2020 kemarin.

Dalam video tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa ia telah mendengarkan pernyataan dari pejabat Department of Homeland Security dari pemerintah Amerika Serikat terkait penelitian terhadap virus corona.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x