Hoaks atau Fakta, Virus Corona Dikabarkan Dibuat untuk Menghambat Kebangkitan Islam

- 19 Juli 2020, 07:15 WIB
PSBB DKI diperpanjang, penyebaran virus masih tinggi
PSBB DKI diperpanjang, penyebaran virus masih tinggi /Pikiran-Rakyat.com//Pikiran-Rakyat.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Facebook yang mengklaim virus corona atau Covid-19 merupakan unsur kesengajaan yang diciptakan untuk menghambat kebangkitan umat Islam.

Pemilik akun Facebook Bee yang mengunggah sebuah narasi pada 13 Juli 2020 yang berjudul Dahsyatnya Fitnah Corona.

Namun setelah ditelusuri, informasi yang diunggah oleh sumber klaim merupakan informasi yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Tega Jual Istri Via Sosmed, Suami Malah Minta Jatah Rp100 Ribu Sekali Kencan

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Cianjur.com dengan judul Cek Fakta: Covid-19 Dikabarkan Sengaja Diciptakan untuk Hambat Kebangkitan Umat Islam

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Cianjur.com dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 18 Juli 2020, terdapat beberapa keterangan untuk meluruskan informasi hoaks yang beredar tersebut.

Sebelumnya dalam narasi unggahan tersebut, terdapat 12 klaim tentang Covid-19. Inti dari seluruh klaim dalam tulisan itu adalah bahwa Covid-19 hanyalah fitnah yang digunakan untuk menghambat kebangkitan umat Islam.

Selain itu, pemilik akun tersebut juga mengklaim bahwa dalam menangani Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikendalikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Yahudi.

Baca Juga: Jepang Berduka, Pemeran Eren Jaeger di Live Action Attack On Titan, Haruma Miura Meninggal Dunia

Faktanya, wabah Covid-19 bukanlah rekayasa untuk menghambat bangkitnya umat Islam.

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa sepuluh negara dengan kasus Covid-19 tertinggi adalah negara-negara yang populasi muslimnya sedikit.

Menurut salah satu artikel di laman Nature pada 17 Maret 2020, Covid-19 itu bukan virus hasil manipulasi laboratorium.

Baca Juga: Jepang Berduka, Pemeran Eren Jaeger di Live Action Attack On Titan, Haruma Miura Meninggal Dunia

Para ilmuwan memiliki dua penjelasan tentang asal usul virus tersebut, yakni seleksi alam pada inang hewan atau seleksi alam pada manusia setelah virus melompat dari hewan.

Selain itu, klaim bahwa WHO dikendalikan oleh AS dalam menangani Covid-19 juga tidak merujuk pada fakta.

Beberapa bulan ke belakang, AS justru tengah berkonflik dengan WHO, di mana mereka telah menghentikan pendanaan sejak April 2020, bahkan mengumumkan bahwa negara AS akan keluar dari keanggotaan WHO.

Baca Juga: Jepang Berduka, Pemeran Eren Jaeger di Live Action Attack On Titan, Haruma Miura Meninggal Dunia

Sementara itu, berdasarkan laporan dari world meters, per Sabtu, 18 Juli 2020, kasus terifeksi akibat virus corona secara global sudah mencapai 14.211.652 kasus.

Mengingat jumlah kasus yang semakin tinggi, para ilmuwan tengah berusaha untuk menciptakan vaksin virus corona atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 ini.***( Bayu Nurulah/Pikiran Rakyat Cianjur)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x