Pelajar Kurang Mampu di Banyuwangi akan Difasilitasi Saat PPDB

24 Mei 2021, 18:53 WIB
ILUSTRASI Orang tua calon siswa mengisi formulir pendaftaran siswa baru di Sekolah Dasar Negeri 1(SDN) Lhokseumawe, Aceh, Senin (24/5/2021). Pemerintah setempat membuka pendaftar siswa baru jenjang SD,SMP, SMA, SMK, dan SLB dan Pembelajaran secara tatap muka terbatas di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Rahmad/hp. /RAHMAD/ANTARA FOTO

RINGTIMES BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menilai, Pandemi Covid-19 membuat potensi anak putus sekolah meningkat.

Ipuk menyebut, meskipun biaya dasar sekolah gratis, tapi ada beberapa hal yang membuat pelajar mengalami kesulitan.

“Termasuk karena kondisi ekonomi keluarga. Ya sudahlah enggak usah lanjut sekolah, bantu orang tua bekerja saja. Juga bisa jadi, ada hambatan internet untuk mendaftar,” ungkap Ipuk, dikutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi, Senin 24 Mei 2021.

Untuk mengantisipasi anak putus sekolah di Banyuwangi, Ipuk memerintahkan Dinas Pendidikan untuk jemput bola kepada anak kurang mampu menjelang pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).

Baca Juga: Mengenal Camping Embun, Program Pelayanan Publik Warga Perkebunan Banyuwangi

Dalam PPDB tahun ini ada empat jalur yang bisa diakses pelajar.

Pertama, jalur zonasi dengan kuota 50 persen untuk pelajar yang berada disekitar sekolah,

Kedua, jalur prestasi akademik dan non akademik yakni sebanyak 30 persen.

Ketiga adalah jalur afirmasi untuk pelajar dengan kategori kurang mampu sebesar 15 persen.

Dan Keempat, jalur perpindahan orang tua atau wali sebanyak 5 persen.

Perlu diketahui, PPDB untuk SMP di Banyuwangi akan dimulai pada 7 Juni 2021 dan untuk sekolah dasar (SD) akan dimulai pada 10 Juni 2021.

Agar pelaksanaan PPDB berjalan sukses, Ipuk akan menggerakkan Dinas Pendidikan untuk jemput bola kepada para pelajar kurang mampu untuk diakomodir dalam jalur afirmasi.

Baca Juga: Siang Bolong, Bapak-bapak di Banyuwangi Ditemukan Tertidur di Atas Pohon Kelapa

“Datangi rumah pelajar kurang mampu, damping daftar PPDB. Capek? iya, tapi ini adalah fungsi pelayanan kita untuk memastikan pendidikan semakin merata dirasakan masyarakat,” imbuh Ipuk.

Agar lebih maksimal, Ipuk juga mengimbau kepada para camat dan warga untuk saling membantu.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno menyatakan pihaknya akan menyisir para siswa kurang mampu apabila ada kendala sekolah.

Suratno mengklaim memiliki data pelajar kurang mampu yang berpotensi tidak bisa meneruskan sekolah.

“Kami akan cross check, dan akan kami siapkan Langkah-langkah lanjutan,” janji Suratno.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pemkab Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler