RINGTIMES BANYUWANGI – Simak pembahasan tentang komponen perhitungan titik impas atau Break Even Point pada sebuah usaha kerajinan dari bahan limbah bangun datar.
BEP sangat bermanfaat bagi suatu usaha untuk merencanakan dan mendapatkan informasi tentang kemungkinan memperoleh laba atau keuntungan.
BEP merupakan sebuah kondisi perusahaan yang memperoleh hasil penjualan sama dengan biaya produksi yang dikeluarkan atau dalam kata lain tidak untung dan tidak rugi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Miana Agar Tidak Layu Saat Baru Ditanam, Jangan Dulu Diberi Pupuk
Dalam BEP sendiri memiliki tiga komponen yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:
1. Fixed Cost
Fixed cost merupakan biaya akan tetap meskipun ada produksi atau tidak adanya produksi pada perusahaan tersebut. Contoh biaya ini adalah biaya tenaga kerja dan biaya mesin.
2. Variabel Cost
Variabel cost merupakan biaya per unit yang bergantung pada jumlah produksi, jika produksi meningkat maka variabel cost akan meningkat juga dan sebaliknya.
Contohnya yaitu biaya untuk bahan baku, listrik, dan distribusi.
Baca Juga: Materi Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 11 SMA, Jenis Bahan Kemasan Produk Kerajinan
3. Selling Cost
Selling cost adalah harga jual per unit barang atau jasa yang diproduksi.
Dalam perhitungan BEP digunakan dua rumus untuk menghitung dasar unit dan dasar penjualan.
Berikut ini adalah dua rumus untuk analisis BEP pada usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
a. Dasar Unit
BEP = FC/(P-VC)
Untuk mendapatkan titik impas atau BEP maka jumlah barang dibagi dengan jasa yang dihasilkan.
Baca Juga: Dinamika Arah Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin, Materi Sejarah Kelas 12
b. Dasar Penjualan
FC/(1 – (VC/P))
Untuk mendapatkan titik impas atau BEP maka jumlah biaya penjualan yang harus diterima.***