RINGTIMES BANYUWANGI – Simak pembahasan proses menghitung biaya pokok yang dibutuhkan saat produksi pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
Seperti yang kita tahu bahwa BEP (Break Even Point) aadalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, BEP sangat dibutuhkan untuk mengetahui informasi tentang kemungkinan keuntungan yang bisa didapat.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 66, Pertempuran Ambarawa
Selain itu, BEP dapat menjadi sumber rancangan langkah yang harus ditempuh untukmendapatkan keuntungan dari hasil penjualan.
Dalam perhitungan, terdapat kurva BEP yang menyatakan hubungan antara jumlah unit yang dihasilkan dan jumlah terjual, serta antara pendapatan dan biaya.
BEP dapat dihitung dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
1. BEP Penjualan dalam Unit
BEP produksi menggambarkan jumlah produksi minimal yang harus dihasilkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Baca Juga: Pengertian dan Manfaat BEP untuk Produk Kerajinan dari Limbah Bangun Datar
Rumus BEP penjualan dalam unit adalah
BEP Unit = FC / (P – VC)
Dengan FC menyatakan fixed cost atau biaya tetap, P menyatakan harga produk, VC menyatakan Ivariable cost atau biaya variabel.
2. BEP Rupiah
BEP rupiah menggambarkan biaya total dari hasil penjualan yang harus diterima dengan kuantitas produk pada saat BEP terjadi.
BEP Rupiah = FC / (1- (VC/TR))
Dengan FC menyatakan fixed cost atau biaya tetap, VC menyatakan variable cost atau biaya variabel, dan TR menyatakan total revenue atau penerimaan.
Baca Juga: Materi Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 11 SMA, Jenis Bahan Kemasan Produk Kerajinan
Itulah dua cara menghitung BEP pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.***