Rencana Prabowo Beli Alutsista Senilai Rp1.750 Triliun Buat Publik Bertanya-tanya

6 Juni 2021, 17:32 WIB
Prabowo Jamin Tak Ada Kepentingan Partai saat Pengadaan Alutsista Senilai Rp1.7 Triliun.* /Instagram/@prabowo/

RINGTIMES BANYUWANGI - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru-baru ini berencana membeli alat utama sistem senjata (alutsista) senilai US$124 miliar atau setara Rp1.750 triliun.

Mengenai rencana tersebut, dia dipanggil oleh Komisi I DPR RI untuk menjelaskan keinginannya itu.

Prabowo menjelaskan alasannya berencana membeli alutsista dengan harga yang fantastis, dalam kesempatan tersebut.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Prabowo menilai alutsista miliki NKRI sudah tua.

"Banyak alutsista kita sudah tua ya, sudah saatnya membagi mendesak harus diganti kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting," kata Prabowo.

Bersamaan dengan rencana besar ini, Prabowo mengungkapkan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga dan kementerian terkait.

"Kita fokusnya adalah anggaran-anggaran tahun 2022, tapi tentunya usai diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu,” lanjut Prabowo.

Bersama dengan Bappenas, Prabowo mengungkap jika rencana besar untuk membeli Alutsista senilai Rp1.750 triliun itu masih dalam proses penggodokan.

Baca Juga: Saudara Menhan Prabowo Salah Satu Awak yang Gugur di KRI Nanggala 402

"Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya," kata dia.

Sementara itu Direktur Komunikasi Indopol Survey, Verdy Firmantoro turut berikan suara soal rencana pembelian Alusista yang membuat publik bertanya-tanya.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan rencana besar Prabowo untuk membeli Alusista memberikan beragam tafsir serta komentar publik.

Terlebih rencana pembelian alutsista ini menggunakan skema utang luar negeri, meskipun kebutuhan militer ini sangat penting untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Baca Juga: Prabowo Borong Alutsista TNI dengan Kader Gerindra, Said Didu: Ada Apa Dibalik Semua Ini?

Masih dalam konteks yang sama, Verdy Firmantoro menyatakan rencana pembelian alutsista ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Belum lagi nama Prabowo sebagai ketua partai sekaligus Menhan RI, bisa saja masuk dalam daftar capres tahun 2024 mendatang.

Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dengan artikel yang berjudul Menhan Prabowo Ingin Beli Alutsista Rp1,7 Kuadriliun: Conflict of Interest Dinilai Rawan Terjadi

"Kami tidak mempersoalkan upaya Kementerian Pertahanan untuk mengimplementasikan visi strategis pemenuhan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan. Justru ini perlu kita dukung bersama," tutur dia.

"Namun, jangan pernah main-main masalah anggaran, harus transparan dan akuntabel. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini, upaya pemulihan ekonomi masih menjadi agenda utama yang perlu diprioritaskan," kata Verdy.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler