Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Permintaan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita terkait keringanan penghapusan pajak PPnBM mobil telah disetujui pemerintah.
Relaksasi yang berupa keringan penghapusan pajak PPnB mobil tersebut yaitu selama sembilan bulan dari bulan Maret 2021.
Akan hal ini, Agus Gumiwang percaya bahwa penghapusan pajak PPnBM mobil ini akan berdampak positif terhadap penjualan mobil di Indonesia.
Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!
Agus Gumiwang mengatakan bahwa memerikan target terkait penjualan mobil ketika kebijakan baru ini sudah dilaksanakan.
“Kembali ke produksi mendekati satu juta produksi,” kata Agus Gumiwang dikutip dari Antara.
Agus juga menjelaskan bahwa pendapatan dari sektor industri otomotif terhadap produk domestik bruto atau PDB tanah air sudah cukup tinggi, dan mencapai enam persen.
Baca Juga: Ramalan Mbak You Terbukti, Sinetron Ikatan Cinta dan Arya Saloka Sudah Diterawang Sejak 2020 Lalu
Menurut Agus, sektor otomotif juga akan melibatkan banyak sektor pendukungan, dan memiliki nilai tambah rata-rata mencapai angka Rp 700 triliun.
Selain itu, pasar otomotif Indonesia yang dipasok oleh industri dalam negeri mencapai tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN sebesar 60 hingga 70 persen.
“Inilah pentingnya sektor otomotif. Dengan kebijakan ini, kita berharap jadi bagian untuk jump start ekonomi lagi,” kata Agus Gumiwang.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Arya Saloka Pemeran Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta
Pengumuman terkait penghapusan pajak PPnBM mobil, sebelumnya telah disampaiakan oleh Menteri Koordinator Perekonomia yaitu Airlangga Hartanto.
Dia mengatakan bahwa penghapusan pajak PPnBM mobil akan diberikan pada kendaraan dengan kubikasi mesin di bawah 1.500 CC, yang memiliki sistem penggerak roda 4x2.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Pikiranrakyat.com dengan judul Pajak PPnBM Dihapus Mulai Maret, Pemerintah Targetkan Penjualan Mobil Capai 1 Juta Unit
“Harapannya dengan insentif yang diberikan pada kendaraan bermotor ini, konsumsi masyarakat kelas menengah akan meningkat,” kata Airlangga.
Baca Juga: Sukses Berperan Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka: Mau Sholat Jadi Terganggu
“Meningkat utilitasi industri otomotif, dan mendorong pertumbuhan penjualan kuartal pertama tahun ini,” kata Airlangga beri keterangan lanjutan.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)
