Cara Budidaya Cacing Sutra Tanpa Lumpur, Peluang Bisnis Saat Pandemi

- 18 Maret 2021, 15:00 WIB
Cacing sutra
Cacing sutra /Kodar Solihat/Kementerian Kelautan dan Perikanan

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada masa pandemi ini, tentu sangat susah bagi sebagian orang untuk mencari pekerjaan.

Cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan memulai ide bisnis sendiri.

Salah satu ide bisnis yang dapat diterapkan adalah budidaya cacing sutra.

Seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam unggahan kanal Youtube Hasil Daya pada 16 Maret 2020, cacing sutra merupakan pakan hidup yang kaya akan protein dan lemak.

Baca Juga: Kurs Dollar Melemah Hari Ini, Kamis, 18 Maret 2021, Berikut Daftar Valas di BNI

Baca Juga: Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kamis, 18 Maret 2021

Cacing sutra merupakan jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang, sehingga menjadi pakan hidup utama bagi anakan ikan atau burayak.

Kandungan protein pada cacing sutra sebesar 27-60 persen, sedangkan kandungan lemak berkisar 13-20 persen.

Untuk panjangnya sendiri, cacing sutra bisa mencapai ukuran antara 2-4 centimeter.

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele Media Kolam Terpal dari Anakan hingga Panen

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Membuat Anda Menghasilkan Banyak Uang

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ibu Rumah Tangga yang Menghabiskan Banyak Uang


Cacing sutra banyak dicari petani ikan untuk pakan anakan cupang, lele, koi, dan lain-lain.

Kandungan yang tinggi akan lemak dan protein membuat burayak atau anakan ikan akan tumbuh lebih cepat.

Karena banyaknya permintaan petani ikan akan cacing sutra, maka usaha budidaya ini akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Untuk memulai budidaya, berikut bahan-bahan yang harus anda persiapkan.

1. Bak Penampungan Air

Bak penampungan air bisa dibuat menggunakan terpal atau pun ember plastik.

Jika anda memiliki lahan luas, maka anda bisa membuat kolam agar dapat menampung lebih banyak cacing sutra.

Usahakan di atas bak atau kolam diberikan jaring atau plastik UV, cara ini dilakukan agar cacing sutra tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

2. Sirkulasi Air

Setelah anda menyiapkan bak atau kolam, selanjutnya anda harus mempersiapkan sirkulasi air atau pompa air.

Lalu, sambungkan selang sirkulasi ke paralon yang telah anda letakkan di atas bak dan kolam.

Mengapa harus memakai sirkulasi? Cara ini dibutuhkan karena cacing sutra yang membutuhkan oksigen dalam lingkungan hidupnya, cara lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan air yang mengalir.

Pastikan air yang anda gunakan merupakan air bersih yang terhindar dari limbah.

3. Benih Cacing Sutra

Cacing sutra banyak di jumpai di area persawahan atau selokan yang mengalir.

Biasanya cacing sutra hidup bergerombol dan membuat gumpalan merah seperti rambut yang menggumpal.

Anda dapat mencari benih cacing sutra di sawah atau selokan, namun apabila musim penghujan datang, maka cacing sutra semakin sulit ditemukan.

Cara kedua adalah anda dapat membelinya di toko ikan atau pengepul cacing sutra, disarankan pilihlah cacing dengan kualitas tinggi.

Cacing kualitas tinggi adalah cacing yang mempunyai ciri-ciri menggumpal merah, bersih dan aktif bergerak.

4. Perawatan Cacing Sutra

Proses yang paling penting adalah perawatan cacing sutra, hal yang paling penting adalah ketinggian air.

Ketinggian air yang diperlukan hanya 10-15 centimeter saja, karena cacing sutra akan bergerak ke dasar air untuk mencari oksigen.

Lalu, pemberian pakan harus rutin diberikan. Pakan diberikan tergantung seberapa banyak anda memberi pakan.

Jika pakan sudah terlihat akan habis,anda harus bergegas mengisi pakannya, karena perkembang biakan cacing sutra akan semakin cepta apabila pakan rutin diberikan.

Nah, Jenis pakan yang biasanya digunakan peternak cacing sutra ialah fermentasi tahu, fermentasi kotoran ayam dan fermentasi sayur hijau atau sayur sawi yang telah dihancurkan.

5. Proses Panen Cacing Sutra

Proses ini membutuhkan sekitar 70-75 hari,  dimulai saat anda menyebarkan bibit pertama kali ke bak atau kolam.

Setelah itu, panen dapat dilakukan setiap 6 hari sekali.

Panen dilakukan saat malam hari atau pagi hari, karena saat itulah cacing sutra naik ke permukaan.

Tidak semua cacing habis saat panen, anda hanya perlu memanen setengah atau 3/4 saja, karena sisa dari panen dapat anda kembangkan lagi tanpa harus beli atau cari bibit baru.

Nah, setelah proses panen selesai, anda dapat mengganti air bekas pembibitan tersebut. Setelah diganti anda dapat langsung memasukkan cacing sutra dan siap untuk dikembang biakkan lagi.

Setelah anda memahami cara diatas, anda dapat mempraktekkan step by step cara di atas.

Jangan lupa untuk selalu mengecek kolam atau bak, supaya terhindar dari hewan-hewan liar.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x