Direktur Utama Bank BTN Sambut Baik Stimulus Sektor Perumahan

- 13 Maret 2020, 16:00 WIB
FOTO udara perumahan yang masih tergenang banjir.*
FOTO udara perumahan yang masih tergenang banjir.* /ANTARA FOTO/

RINGTIMES - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  atau Bank BTN Pahala Nugraha  Mansury menyambut baik inisiatif pemerintah dalam memberikan stimulus, khususnya pada sektor perumahan.

Selain memberikan stimulus, BTN juga punya target di tahun ini, yaitu pemasaran produk bundling membuat Bank dengan kode saham BBTN menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13-15 persen didorong kenaikan porsi dana murah dari giro dan tabungan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019, di Jakarta, Kamis (12/3). Dalam laporan akhir tahun itu, BTN menetapkan fokus kebijakan perseroan pada kualitas bisnis.

 “Ini merupakan dukungan positif pemerintah terhadap sektor perumahan yang berdampak  pada 172 industri terkait pembangunan perumahan. Semoga ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan perumahan sekaligus mendorong semangat para pelaku industri properti untuk membangun rumah dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah,” tegas Pahala seusai RUPST, di Jakarta, Kamis 12 Maret 2020.

Pahala menyambut baik inisiatif pemerintah dalam memberikan stimulus khususnya pada sektor perumahan di tengah perlambatan ekonomi nasional yang terdampak virus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Dari Diet hingga Menyembuhkan Batuk, Inilah Manfaat Jus Buah Tin

Sebelumnya, pada acara Developer Gathering, BTN mengajak para stakeholder sektor properti, khususnya para pengembang untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga pertumbuhan sektor properti.

Pahala mengatakan, sektor properti saat ini ikut diuji setelah merebaknya kasus virus corona atau covid -19 yang berpotensi memukul sejumlah sektor ekonomi Indonesia, seperti pariwisata, perdagangan dan investasi.

Namun, menurut dia, sektor properti masih dapat bertahan di tengah situasi ini, dikarenakan permintaan domestik yang tinggi untuk hunian, baik subsidi maupun nonsubsidi.

Selain itu, pemerintah menggelontorkan sejumlah kebijakan fiskal dan moneter yang pro sektor properti untuk mendorong ekonomi.

Di antaranya, relaksasi loan to value, penambahan anggaran subsidi, dan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia untuk memberi stimulus perbaikan ekonomi.

Baca Juga: BEI Bekukan Perdagangan Saham Setengah Jam Lebih Awal, Ini Dia Penyebabnya

“Untuk itu, kami sama-sama wujudkan kolaborasi yang produktif dan inovasi untuk membantu pemerintah menjaga sektor properti tetap melaju, apalagi dengan banyaknya stimulus yang diberikan Pemerintah maupun regulator,” kata Pahala.

Dia mengatakan, sektor properti dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa-masa perlambatan ekonomi.

Karena, sektor ini memberikan dampak terhadap 172 lebih sektor industri turunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 “Saya yakin kebijakan lain, baik fiskal maupun moneter untuk mengantisipasi dampak covid-19 akan lebih banyak dan tepat sasaran. Untuk itu para stakeholder properti harus meningkatkan produktivitas dan inovasi dan terus memperkuat sinergi,” katanya.

Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan kepada para developer, Bank BTN memberikan stimulus khusus kepada pengembang dengan rating tertentu. Yaitu, berupa percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit.

Baca Juga: Penipuan Berkedok Investasi Semakin Marak, Ini dia Ciri-cirinya!

Dalam RUPST itu, BTN menetapkan pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar 10 persen atau sekitar Rp 20,92 miliar.

Dengan demikian,  dividen per lembar saham sebesar Rp 1,98 sementara laba per saham sebesar Rp 19,76. 

"Untuk jadwal pembagian dividen, untuk pembagian dividen tunai, ini tanggal pembayarannya adalah 15 April. Nanti cum dividen untuk yang pasar reguler tanggal 20 Maret," sebut Pahala.

Sedangkan 90 persen atau sekitar Rp 188 miliar dari sisa laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk memperkuat modal. 

Baca Juga: DBD Trossss.... Hingga Tingkat Kematiannya Melebihi Virus COVID-19

"Penguatan modal dari sekarang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan perseroan sebesar 9,5 hingga 10 persen tahun ini dan di atas 12 persen pada 2021. Jadi penguatan modal ini tidak ada kaitannya dengan likuiditas, dan macam-macam."

Perseroan juga merencanakan sejumlah target yang optimistis bisa dicapai. Bank pelat merah ini menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13-15 persen didorong kenaikan porsi dana murah dari giro dan tabungan. 

Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ditargetkan membaik di kisaran 3,5 persen dengan memperbaiki proses inisiasi kredit dan collection management system dan optimalisasi situs lelang rumah.

Tak hanya itu, laba juga ditargetkan tumbuh hingga Rp 3 triliun.

“Meskipun laba tahun lalu turun tajam, tahun ini kami optimistis laba Bank Tabungan bisa menembus Rp 2,5 triliun- Rp 3 triliun dengan menurunkan cost of fund atau biaya dana menjadi 5,27 persen dan mendorong fee based income tumbuh di atas 17 persen dibandingkan tahun lalu,lm kita juga akan mengupayakan penurunan biaya umum dan sebagainya,” ujar Pahala.***

 Baca Juga: Bambang Hermanto Pensiun Jadi Ketua Stiepar Yapari, Digantikan Enok Mariani

 

Sumber: pikiran-rakyat.com dengan judul Ekonomi Terdampak Virus Corona, BTN Sambut Stimulus Sektor Perumahan

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x