7 Kebiasaan Buruk Perusak Ginjal, Kurangi Konsumsi Obat Pereda Nyeri

21 Januari 2021, 11:00 WIB
Kebiasaan buruk yang bisa merusak ginjal. /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Tahukah Anda bahwa kebiasaan buruk yang sering kita lakukan ternyata bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius?

Diantaranya beberapa kebiasaan buruk berikut ini ternyata secara perlahan dapat merusak ginjal kita. Kenali apa saja itu dan segera hindari agar senantiasa ginjal kita sehat dan terlindung.

Berikut dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman The Healthy pada 21 Januari 2021, 7 kebiasaan buruk yang bisa merusak ginjal.

1. Suka mengonsumsi makanan kemasan

Sebagian besar makanan olahan dipenuhi dengan natrium, yang tidak hanya buruk bagi jantung, tetapi juga dapat menyebabkan masalah ginjal.

Saat makan terlalu banyak garam, tubuh perlu mengeluarkan natrium saat buang air kecil, dan dibutuhkan kalsium.

Baca Juga: 10 Buah Penambah Tenaga untuk Ginjal, Ada Anggur hingga Pepaya

Terlalu banyak kalsium dalam urin meningkatkan risiko batu ginjal. Batasi natrium tidak lebih dari 2.300 miligram sehari.

2. Merokok

Orang pada umumnya mengira bahwa merokok menjadi penyebab utama kanker. Namun, ternyata lebih dari itu.

Studi tahun 2012 menemukan bahwa berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih mengurangi risiko karsinoma sel ginjal, yaitu bentuk paling umum dari kanker ginjal pada orang dewasa sebesar 40 persen.

Selain merusak ginjal dan penyebab kanker, merokok dapat merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

3. Tidak segera minum saat haus

Hanya empat hingga enam gelas air sehari, dapat membuat ginjal Anda mungkin baik-baik saja. Namun delapan gelas juga sama bainya.

Baca Juga: 11 Tanda Infeksi Ginjal yang Tidak Terdiagnosis, Diantaranya Sakit Punggung

Jika Anda tidak minum, tubuh yang mengalami dehidrasi akan lebih sulit menjaga tekanan darahnya. Sementara ginjal sangat sensitif terhadap aliran darah.

Tidak perlu mengkhawatirkan tingkat dehidrasi setiap hari, tetapi pastikan Anda minum cukup air setiap harinya.

4. Sering mengonsumsi obat pereda nyeri

Obat anti-inflamasi yang meliputi ibuprofen dan aspirin, mengurangi aliran darah ke ginjal. Ini dapat menyebabkan jaringan parut karena secara langsung beracun bagi organ.

Mengonsumsi golongan obat NSAID terlalu sering dapat meningkatkan risiko masalah ginjal.

Jika Anda sudah mengalami kerusakan ginjal, direkomendasikan untuk tidak mengonsumsi sama sekali obat NSAID.

Baca Juga: 3 Minuman Penghancur Batu Ginjal Paling Cepat, Termasuk Timun dan Peterseli

5. Menganggap suplemen aman

Ada banyak obat herbal yang ternyata berbahaya, ini dapat menyebabkan jaringan parut pada ginjal. Jika Anda ingin mengonsumsi multivitamin biasa, selalu tanyakan kepada dokter sebelum memulai suplemen apa pun.

6. Tekanan darah tinggi

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah besar, Anda memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah yang lebih kecil.

Membiarkan tekanan darah tinggi tidak terkendali trenyata dapat merusak pembuluh darah yang menuju ke ginjal, ditambah jaringan parut pada organ itu sendiri.

Baca Juga: Buah-buahan Tinggi Nutrisi untuk Mencegah Penyakit Ginjal

7. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit ginjal.

Masalah insulin dari diabetes tipe 1 dan tipe 2 menyebabkan peradangan dan jaringan parut di ginjal.

Oleh karena itu, setiap orang dengan diabetes harus memeriksakan fungsi ginjal dan urine mereka secara teratur.

Hindari kebiasaan buruk tersebut. Sebab, jika ginjal Anda tidak berfungsi dengan baik, Anda juga dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler