RINGTIMES BANYUWANGI – Memiliki bayi kembar tentu saja menjadi keinginan setiap pasangan. Melihat tumbuh kembang anak yang bertumbuh secara bersamaan atau menentukan outfit kembar pada anak tidak hanya menjadi kesenangan bagi orang tuanya saja, orang yang memandang pun akan merasakan kebahagiaan itu juga.
Banyak faktor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemungkinan memiliki bayi kembar, salah satunya adalah gen atau memliki riwayat keluarga kembar.
Ada dua jenis kembar, yaitu kembar identik dan kembar fraternal. Kembar identik lahir karena hasildari sel telur yang dibuahi dan membelah menjadi dua embrio.
Baca Juga: 6 Cara Mendapatkan Bayi Kembar, Dari Mejaga Kesahatan Hingga Rajin Minum Susu
Sementara itu kembar fraternal merupakan hasil dari dua telur yang dibuahi oleh dua sel sperma.
Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com melalui laman Bold Sky pada 12 Februari 2021, berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan bayi kembar.
1. Genetika
Memiliki gen keluarga kembar merupakan faktor utama untuk mendapatkan bayi kembar. Jika ada riwayat keluarga kembar fraternal pada sisi keluarga ibu hamil, maka kemungkinan besar untuk mendapatkan bayi kembar.
Baca Juga: Tips Mendapatkan Bayi Kembar, Pasangan Suami Istri Lakukan Hal Berikut
Lalu apa yang terjadi apabila pihak ayah dan ibu memiliki riwayat gen kembar? Tentu saja kemungkinannya akan lebih besar.
Sementara itu, ibu yang berusia di atas 30 tahun ke atas dengan riwayat keluarga kembar, kemungkinan peluang untuk mendapatkan bayi kembar akan tinggi.
Bagi pasangan yang memiliki riwayat keluarga kembar, melakukan konseling genetik prenatal sangat penting dilakukan untuk mencegah komplikasi kehamilan.
Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Wanita Sulit Hamil, Hindari Mengantongi Ponsel
2. Usia ibu saat hamil
Menurut sebuah penelitian, kemungkinan memiliki anak kembar akan meningkat seiring dengan usia ibu.
Data dari penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa keliharan kembar menyumbang 6,9 persen bayi kembar yang baru lahir dari wanita dengan rentang usia antara 35 hingga 39 tahun. Dan 4,1 persen kelahiran bayi kembar yang lahir dari ibu berusia diantara 30 hingga 34 tahun.
Sementara itu pada usia 25 hingga 29 tahun memiliki kemungkinan hanya sebesa 2,2 persen untuk mendapatkan bayi kembar, disusul dengan usia 18 hingga 24 tahun yang memiliki kemungkinan sebesar 2,2 persen.
Baca Juga: 5 Tanda Wanita Sedang Subur-suburnya bagi yang Ingin Cepat Hamil
3. Postur badan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa wanita obesitas memiliki kemungkinan mengalami kebar dua dizygous dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan ideal.
Hal ini karena dipengaruhi oleh kadar estrogen yang akibat kelebihan lemak yang memicu keluarnya dua sel telur. Namun, obesitas kerap kali dikaitkan dengan resiko komplikasi salah satunya seerti diabetes gestational.
Begitu pula dengan tinggi badan. Wanita yang memiliki tinggi badan yang lebih tinggi sekita 4,8 inci memiliki kemungkinan besar untuk mendapatkan bayi kembar meskipun kemungkinanya tidak sebesar wanita gemuk.
Baca Juga: 4 Mitos Makanan Buat Cepat Hamil, Seperti Makan Tauge
Kabar baiknya, wanita yang memiliki postur badan tinggi memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih rendah.
4. Mengkonsumsi suplemen
Bagi kalian yang ingin memiliki bayi kembar namun tidak memiliki riwayat atau gen keluarga kembar, maka kalian bisa memulai untuk mengkonsumsi suplemen dengan berbagai nutrisi yang dapat meningkatkan kemungkinan mendapat bayi kembar.
Asam folat dan vtamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk emningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Baca Juga: 4 Vitamin untuk Meningkatkan Kesuburan Wanita dan Pria, Program Hamil Wajib Tahu
Sebuah penelitian menunjukan bahwa suplemen asam folat dan multivitamin yang tinggi dapat meningkatkan untuk mendapat bayi kembar.***