Disfungsi Ereksi Jadi Gejala Lain Covid-19, Waspadai Hal Membahayakan yang Terjadi

17 April 2021, 20:01 WIB
Studi menyebutkan disfungsi ereksi bisa menjadi salah satu gejala dari Covid-19 yang dimana keduanya terhubung. /

RINGTIMES BANYUWANGI – Disfungsi ereksi merupakan hal yang ditakutkan pria hingga pasangan suami-istri.

Disfungsi ereksi dapat dikatakan sebagai kelainan fungsi seksual bagi pria. Namun mengejutkannya, risiko akan terjadinya disfungsi ereksi telah dikaitan dengan Covid-19.

Publik mengenal berbagai tanda seperti demam, sesak napas, hilangnya indra penciuman, hingga kelelahan. Namun disfungsi ereksi masuk dalam deretan gejala baru yang disebutkan oleh Dena Grayson, aeorang pakar penyakit menular asal Amerika.

Baca Juga: Alih-alih Tanggapi Plagiat Nama Putranya, Zaskia Sungkar Berikan Tanggapan Tak Terduga

Dilansir Pikiran-rakyat.com dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Health, Grayson menyebut jika pasien positif Covid-19 besar berisiko mengalami disfungsi ereksi.

"Kami sekarang tahu bahwa orang dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang dari virus ini. Komplikasi neurologis, dan sekarang bagi pria bisa memiliki masalah disfungsi ereksi.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul Patut Diwaspadai, Covid-19 Ternyata Bisa Timbulkan Risiko Tinggi Alami Disfungsi Ereksi

"Ini terjadi karena kita tahu hal itu (Covid-19) menyebabkan masalah pada pembuluh darah," jelasnya pada Kamis, 10 Desember 2020.

Grayson menjabarkan jika hal itu disebutkan atas dukungan beberapa studi dan tidak asal klaim.

Salah satunya mengenai studi yang dikeluarkan oleh Journal of Endocrinological Investigation menghasilkan peneltiian mengenai efek Covid-19 pada kesehatan seksual dan reproduksi pria dewasa.

Baca Juga: Pelihara Kucing Bisa Seret Manusia ke Neraka, Ini Sabda Rasulullah

Penelitian itu menghasilkan adanya hubungan antara penyintas Covid-19 dengan kemungkinan terjadinya disfungsi ereksi.

"Penelitian kami menunjukan bahwa disfungsi ereksi adalah penanda biologis yang sempurna untuk kesehatan fisik dan psikologis secara umum.

Lebih lanjut disebutkan juga mengenai korelasi gejala yang terkait dengan Covid-19 tersebut.

"Dia memang memiliki korelasi dengan gejala yang disebabkan oleh Covid-19," kata penulis studi tersebut, Emmanuele A. Jannini, profesor endokrinologi dan seksologi medis di departemen sistem kedokteran di Universitas Roma Tor Vergata.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler