Saat Pandemi Corona, Waspadai Tanda Gejala Berikut Ini Pada Anak

29 April 2020, 20:49 WIB
/

RINGTIMES - Selama Pandemi virus corona ini orang tua diminta menunda membawa anak ke rumah sakit kecuali dalam keadaan darurat.

Untuk mengetahui bahwa anak sakit bisa ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke pusat layanan kesehatan, dokter spesialis anak Atilla Dewanti memberikan penjelasannya.

Tanda-tanda seperti gejala demam, pilek, batuk, dan diare yang serius pada anak harus segera ditangani petugas kesehatan.

Baca Juga: Ashanty Geram!! Foto Anaknya Arsy Dicatut Situs Jual Beli Bayi Online

Ketika anak mengalami deman, pilek, batuk, atau diare, sebaiknya orangtua jangan terlalu khawatir bila kondisi mereka masih terlihat baik-baik saja.

"Tetap waspada, kalau anak masih lincah, tertawa, bermain-main dan senang, jangan terlalu khawatir," kata Atilla sebagaimana dilaporkan Antara, Rabu 29 April 2020.

Demam

Baca Juga: Agar Tak Pertanyakan Asal Virus Corona, Prajurit Serigala Tiongkok Beraksi!

Saat anak deman, berikan air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman.

Atilla menegaskan, tak perlu memakaikan anak selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki karena justru akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

Bila deman belum turun, berikan anak paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak.

Baca Juga: Sebelumnya Alami Ruam Kulit, Bocah 13 Tahun di Skotlandia Positif Covid-19

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Bawa Anak ke Dokter Jika Temukan Gejala Ini Saat Pandemi Corona

Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Paracetamol bisa diberikan tiap 8 jam bila anak masih deman.

"Demam yang harus dikhawatirkan adalah ketika diberi obat, demamnya turun, tetapi setelah itu naik lagi suhu tubuhnya.

Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter."

Baca Juga: Italia Minta Dibacakan Al-quran Untuk Lawan Corona? Berikut Faktanya

Batuk dan pilek

Batuk dan pilek dapat disebabkan banyak hal, termasuk alergi. Jika orang tua punya alergi, ada kemungkinan anak juga mengalami alergi.

Cara mencegah batuk dan pilek akibat alergi adalah menghindari faktor pemicunya.

Baca Juga: Pemimpin Demonstran Anti-Lockdown di Amerika Serikat Positif Covid-19

Selain itu, hindari minuman dingin dan makanan manis.

Berikan anak lebih banyak air hangat serta oleskan salep gosok di dada dan punggung.

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek.

Baca Juga: Bantuan Lambat Cair, Perempuan di Thailand Nekat Minum Racun Tikus

Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

Diare

Buang air besar yang encer lebih dari lima kali alias diare bisa disebabkan alergi makanan ketika anak baru mencicipi makanan baru.

Baca Juga: Dikira Bisa Matikan Virus Corona, 700 Lebih Warga Iran Tewas Keracunan Alkohol

Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, Atilla menyarankan orang tua menghindari asupan sayur dan buah.

Berikan oralit dan perbanyak minuman untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

Baca Juga: Dokter AS Tewas Bunuh Diri, Melihat Puluhan Pasien Mati Akibat Corona

Menjaga anak agar tidak dehidrasi penting ketika mengalami diare.

Orang tua dapat memantau frekuensi anak buang air kecil.(penulis: Firda Marta RositaSari)

Baca Juga: Panggilan Video 8 orang WhatsApp Sudah Tersedia Mulai Hari Ini

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler