Ayah dan Anak Perempuan Remaja Seringkali Tidak Dekat, Dear Ayah, Ini 2 Tipsnya!

2 April 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi artikel ayah dan anak perempuan remaja seringkali tidak dekat /Hasan Almasi/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Hubungan antara ayah dengan anak perempuan yang menginjak remaja seringkali memiliki jarak. Berbeda dengan anak perempuan dan ibu, umumnya lebih mudah untuk berkomunikasi terbuka.

Salah satu faktor mungkin mendukung ibu sering menghabiskan banyak waktu bersama anak dirumah sedangkan ayah harus keluar untuk mencari nafkah.

Namun tidak menutup kemungkinan banyak juga ayah lebih dekat dengan anak perempuan.

Baca Juga: Simak Cara Mengetahui Penerima BLT Rp300 Ribu Minyak Goreng, KPM BPNT dan PKH Wajib Tahu

Baru-baru ini dilansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, penyanyi Marion Jola terus terang sepanjang masa remajanya sulit untuk menjalin hubungan baik dengan sang ayah karena bedanya prinsip yang dipegang.

Meskipun begitu, jika keduanya saling mencoba untuk berkomunikasi, memahami, dan membuka hati, seiring bertambahnya usia suasana akan lebih baik kok, ayah!

Namun tahukah Ayah, perlunya pendewasaan juga harus dilakukan dari kedua sisi? Menjadi orang tua tidak mudah, begitu pula menjadi anak.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kerap Didampingi Dokter, Idap Kanker Tiroid?

Memang, orang tua sejak anak baru terlahir sudah memberikan perhatian lebih, namun jika anak yang sedang melewati masa kunjung remaja, hubungan sosialisasi mereka sudah mulai meluas.

Lingkungan yang mereka hadapi tak hanya berinteraksi dengan orang-orang dalam rumah, namun lingkungan eksternal seperti sekolah, tempat bermain, les, dan sebagainya.

Seorang anak akan merasa terbebani jika pendapat ayah tidak sesuai dengan apa yang anak yakini. Disini perlu penurunan tensi, ayah.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Ajak Anak Muda Milenial Terjun Bisnis Pertanian Lewat Program Jagoan Tani

Berikut tips sedikit untuk Ayah untuk lebih dekat dengan anak perempuan:

1. Coba menjaga komunikasi melalui percakapan kecil

Menurut jurnal penelitian karya Yenny Wijanti, latar belakang sikap orangtua terhadap anaknya juga mempengaruhi pola komunikasi antara ayah dan anak.

Mungkin awalnya bagi merupakan hal yang baru jika anak yang sebelumnya mudah menuruti perkataan ayah, seketika berubah dengan melontarkan pendapat dan pandangan yang berbeda.

Baca Juga: Inilah Resep Es Cendol Dawet, Sajian Menyegarkan Cocok Untuk Berbuka Puasa

Tapi, seorang anak perempuan pada umumnya menggunakan hati ketika mengeluarkan perilakunya. Jadi tidak ada salahnya memiliki waktu tertentu, Ayah, kunci utama tetap berusaha berkomunikasi dan membuka hati dengan memahami satu sama lain.

Menurut Nassrina Maria Punyanunt-Carter, ayah dan anak perempuan yang memiliki pola percakapan yang baik memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi tersendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kepuasan komunikasi ketika ada saling pengertian dan timbal balik komunikasi.

Baca Juga: Ditanyai Pilih Twenty Five Twenty One atau Business Proposal, ini Jawaban Jungkook BTS

Berusaha tetap membuat aman anak perempuan yang sedang mengalami masa ingin serba ingin mencoba segalanya dilakukan dengan membuat si anak nyaman terlebih dengan ayah.

2. Berusaha membuat si anak merasa aman

Menurut Narissra Maria Punyanunt-Carter dalam karya penelitiannya yang berjudul “Using Attachment Theory to Study Communication Motives in Father– Daughter Relationships” anak perempuan yang merasa aman cenderung memiliki motif melarikan diri.

Maksud melarikan diri disini memiliki keterikatan dan merasa aman berbicara dengan ayah sehingga ayah dijadikan sebagai sarana untuk melarikan diri dari tanggung jawab kegiatan lain.

Baca Juga: 3 Menu Diet Sahur Selama Bulan Ramadhan, 350 Kalori Per Porsi

Lagi-lagi, komunikasi sebagai pelarian diri merupakan cara untuk mengurangi stres.  Sementara anak perempuan dengan gaya keterikatan valensi yang cemas/ambivalen cenderung tidak melarikan diri sebagai motif.

Seiring berjalannya waktu si anak akan sadar, memang tidak ada yang sempurna, Ayah. Mereka akan bertemu banyak teman yang nasibnya belum tentu sama seperti dirinya yang memiliki ayah yang selalu ada.

Mereka akan berpikir bahwa orang tua yang dimiliki bukan dalam kelompok orangtua yang jahat. Jadi, jangan khawatir, Ayah! Jika sedang berselisih, coba turunkan tensi dengan tatap wajahnya dan jalin percakapan yang membuat si anak nyaman, ya.***

 

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler