Berkat Microchip, Patrick Baumann Lakukan Segala Aktivitasnya Tanpa Bersentuhan Tangan

14 April 2022, 02:30 WIB
Ilustrasi implan chip di dalam tangan. /Biometric Microchip Implant/Freepik/

RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang penjaga keamanan asal Belanda, Patrick Baumann menghebohkan warganet karena dapat membayar transaksi di kasir restoran hanya dengan membuka telapak tangannya layaknya tokoh superhero.

Pada tahun 2019 Baumann dapat membayar dengan tangan berkat Implanted Chip elektronik tanpa kontak tangan. Chip tersebut telah ditanam di dalam kulitnya

Ia mengatakan memasukkan chip tersebut sama seperti layaknya bongkar pasang, harus melalui prosedur operasi medis terlebih dahulu yang akan membedah tangannya.

Patrick Baumann memiliki chip kecil di dalam kulit tangan kirinya dan menyala saat bersentuhan dengan titik magnet elektronik.

Baca Juga: 3 Aplikasi Edit Foto di PlayStore yang Cocok untuk Posting Media Sosial

Patrick Baumann mengatakan dia tidak memiliki kekhawatiran ini.

“Implan chip mengandung jenis teknologi yang sama yang digunakan orang setiap hari, layaknya mereka menggunakan kunci utama seperti membuka kunci pintu, kartu transportasi umum seperti Oyster (digunakan di London Underground) atau kartu bank dengan fungsi pembayaran.,” kata Baumann.

Adapun jarak yang dapat terbaca oleh implant chip dibatasi oleh antena kecil di dalam implan. Peletakannnya harus berada dalam medan elektromagnetik yang kompatibel dengan RFID (Radio Frequency Identification) dalam radius NFC (Near Field Communication).

Ketika terdapat sambungan magnetis antara pembaca perangkat dngan transceiver/penerima, implan dapat dibaca.

Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan Untuk Akhir Tahun 2021

Baumann menambahkan bahwa dia tidak khawatir keberadaannya dapat dilacak.

Patrick Baumann menganggap dirinya sebagai "biohacker" karena  memiliki magnet yang ditanamkan di tubuhnya.

Baumann mengatakan setiap hari ia melakukan konsultasi di Inggris dengan melakukan lebih dari 500 transplantasi.

Sekembalinya di Belanda, Baumann menggambarkan dirinya sebagai "biohacker", seseorang yang memasukkan potongan-potongan teknologi ke dalam tubuh sebagai percobaan peningkatan kinerja diri. Total implant yang terdalam dalam tubuhmya berjumlah 32 implan, termasuk chip pembuka dan magnet bawaan.

Baumann mengklaim dengan adanya teknologi ini dapat membantu penyandang disabilitas yang berguna dapat membantu mereka membuka pintu secara otomatis.

Menurutnya, teknologi akan terus berkembang, maka dari itu ia melakukan riset sebanyak mungkin. Ditambahnya implant tersebut memperkuat tubuhnya.

Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Baterai HP Boros dan Cepat Rusak

Baumann yakin di suatu hari nanti akan banyak orang pro dan kontra terhadap pilihannya, namun ia menekankan dari situlah dimana harus saling menghormati pilihan maisng-masing.

Sejarah Microchip

Pertama kali microchip ditanamkan pada manusia adalah pada tahun 1998 dan telah digunakan secara komersial selama satu dekade.

Setiap kali Patrick Bowman membayar sesuatu di toko atau restoran, itu menyebabkan kegemparan.

Pria 37 tahun ini tidak memerlukan kartu bank atau ponsel untuk membayar. Sebaliknya, hanya Dia meletakkan tangan kirinya dekat pembaca kartu contactless Dan pembayaran dilakukan.

Pertama kali microchip ditanamkan pada manusia adalah pada tahun 1998, tetapi hanya tersedia untuk penggunaan komersial selama dekade terakhir.

Baca Juga: Harga HP Samsung di Bawah Rp2 Juta Terbaru Oktober 2021, Mulai Rp900 Ribuan

Semua berawal dari membeli kopi di New York atau koktail di Rio

Perusahaan Inggris-Polandia Walletmor menjadi perusahaan pertama yang menjual microchip.

Menurut pendiri dan CEO Walletmor, Wojtek Paprota, pesanan microchip berawal diperuntukkan untuk untuk membayar minuman di pantai di Rio, kopi di New York, potong rambut salon di Paris, atau di supermarket lokal.

Walletmor chip yang beratnya kurang dari satu gram dan sedikit memiliki bentuk lebih besar dari sebutir beras.

Di dalamnya terdiri dari chip kecil dan antena yang dilapisi biopolimer, bahan yang berasal dari alam yang menyerupai plastik.

Paprota menambahkan bahwa microchip benar-benar aman namun tetap harus memerlukan izin dalam penggunaannya. Sampai saat ini ia mengakui perusahaannya telah menjual lebih dari 500 chip.

Teknologi yang digunakan Walletmor adalah NFC dan sistem pembayaran jarak jauh melalui smartphone.

Adapun biaya pembayaran implan bergantung pada identifikasi frekuensi radio (RFID), teknologi yang biasanya ditemukan dalam kartu debit dan kredit fisik yang tanpa kontak.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler