Waspada, Kamu Harus Tahu Dampak Buruk Vape Bagi Tubuh

9 Agustus 2020, 17:40 WIB
Ilustrasi rokok. //Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Rokok elektrik alias vape dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Meski begitu, belum ada hal yang membuktikan bahwa vape benar-benar bebas dari risiko.

Sebelumnya perlu diketahui, rokok elektrik merupakan alat yang menggunakan batre untuk menyalakannya dan sangat mirip dengan rokok tembakau.

Namun, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, rokok elektrik terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Baca Juga: Para Pengunjuk Rasa Mendidih di Jalan-Jalan Beirut: 'Kami membutuhkan keadilan'

Berbeda dengan rokok tembakau, vape memang tidak mengandung zat berbahaya, seperti tar dan karbon monoksida.

Kendati demikian, bukan berarti vape lebih aman dibandingkan rokok tembakau.

Vape justru memiliki kandungan zat kimia berbahaya, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil, yang hampir sama dengan rokok tembakau.

Baca Juga: Live Streaming Trans7, ini Jadwal Lengkap Balapan Moto GP

Berikut bahaya vaping yang patut Anda waspadai, di antaranya:

1. Menyebabkan ketagihan

Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan.

Nikotin yang terkandung dalam vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.

Baca Juga: Lirik Lagu Dangdut Iis Dahlia : Payung Hitam

Jadi, vaping tidak membantu Anda untuk berhenti merokok, tapi justru membuat Anda menjadi ketergantungan.

2. Membahayakan paru-paru

Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau.

Pasalnya, rokok elektronik tetap memiliki kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru untuk melindungi organ paru.

Baca Juga: Facebook Menghapus Lusinan Jaringan yang Menyamar Sebagai Pendukung 'Hitam' DonaldTrump

Tidak hanya itu, diasetil yang terkandung di vape juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung)."

3. Membahayakan jantung

Selain berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, nikotin yang terdapat di vape juga bisa mengganggu jantung.

Nikotin diserap dan melalui aliran darah, kelenjar adrenal dapat terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal).

Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Terbitkan PP Pengalihan Pegawai KPK Menjadi ASN

4. Menyebabkan gangguan pada janin

Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif maupun pasif (terpapar asap vape dari orang lain) dapat membahayakan janin di dalam kandungannya.

Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain di dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin.

Sedangkan pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menggangu perkembangan otaknya serta memengaruhi daya ingatnya.

5. Meningkatkan risiko terkena kanker

Sama seperti rokok tembakau, vaping juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Baca Juga: Lirik Lagu Pop Mahalini dan Nuca ; Aku Yang Salah

Kandungan formaldehida yang terdapat dalam vape bersifat karsinogenik, sehingga bila dihirup dalam jangka waktu lama, dapat memicu munculnya sel-sel kanker.

Bahaya vaping lainnya adalah jika cairan nikotin yang digunakan untuk mengisi rokok elektrik terkena kulit atau tak sengaja terminum oleh anak-anak.

Hal ini dapat mengakibatkan kondisi serius, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, selalu simpan dan buang alat vaping dengan benar untuk mencegah anak keracunan vape.

Itulah beberapa efek buruk dari cape dan rokok tembakau,semoga bermanfaat.***

Editor: Firda Marta Rositasari

Tags

Terkini

Terpopuler