Ternyata Jalan Kaki Bisa Kurangi Resiko Diabetes Hingga Serangan Jantung

17 September 2020, 18:15 WIB
Ilustrasi serangan jantung. /Medical News Today

RINGTIMES BANYUWANGI – Berjalan kaki secara rutin ternyata mampu membawa pengaruh positif untuk kesehatan tubuh. Jalan kaki merupakan jenis olahraga yang sering kita lakukan meski tanpa kita sadari.

Jalan kaki bosa menjadi salah satu solusi bagi Anda yang malas melakukan olahraga, seperti olahraga di tempat fitness yang sedikit menghabiskan waktu. Selain itu, olahraga jenis ini tidak memerlukan biaya yang mengurang kantong Anda.

Selain tanpa biaya, jalan kaki ternyata memberikan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi. Jalan kaki termasuk olahraga yang paling praktis dan menyehatkan. Berikut merupakan manfaat olahraga jalan kaki untuk kesehatan manusia yang dikutip dari berbagai sumber:

Baca Juga: Kunyit Putih untuk Kecantikan, Atasi Diabetes Hingga Anti Kanker

Mencegah penyakit jantung

Berjalan kaki ternyata efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Menurut Asosiasi Jantung di Amerika berjalan kaki mampu membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh serta memperlancar sirkulasi darah.

Merefresh otak

Beberapa studi mengungkapkan bahwa berjalan kaki dapat membantu mencegah pikun atau lupa. Jalan kaki ternyata juga mampu mengurangi resiko penyakit Alzheimer dan memperbaiki kesehatan mental. Jalan kaki juga dapat mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tinggi dalam tubuh.

Memperbaiki penglihatan

Bejalan kaki memberi keuntungan bagi kesehatan mata. Hal ini terjadi karena proses jalan kaki bisa membantu memerangi glaukoma, yakni penyakit yang disebabkan oleh cairan yang terkumpul di bagian depan mata dan meningkatkan tekanan atas syaraf penglihatan.

Baca Juga: Modus Sebagai Janda, Seorang Wanita Nekat Ajak Suami dan Ayah Jadi Begal

Menambah volume paru-paru

Berjalan kaki merupakan salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru. Jalan kaki juga mampu menghilangkan racun hal lain yang harus dibuang. Ketika berjalan kaki seseorang akan bernafas lebih dalam dan lebih baik, sehingga penyakit paru-paru juga bisa diatasi.

Mencegah Diabetes

Menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases, melakukan kebiasaan berjalan kaki ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2. Diabetes tipe ini biasanya dialami oleh mereka yang memiliki ukuran tubuh sedikit gemuk.

Kasus diabetes dapat diatasi tanpa perlu minum obat atau bisa dilakukan dengan memilih melakukan gerak badan rutin secara berkala. Berjalan kaki secara rutin mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Sehingga, berjalan kaki secara rutin sama halnya dengan mengkonsumsi obat antidiabetes. 

Baca Juga: Agar Lolos Kartu Prakerja Gelombang 9, Download Link Surat Ini, bagi Peserta Gagal Berkali-kali

Menurunkan Risiko Terkena Stroke.

Beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan terhadap percobaan yang dilakukan dengan berjalan kaki. Hal tersebut ditunjukkan secara alami pada nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari.

Kasus penyakit stroke pada zaman dulu tidak sebanyak sekarang karena nenek moyang sering berjalan kaki untuk melakukan aktifitasnya setiap hati.

Studi yang dilakukan terhadap 70 ribu perawat di Harvard School of Public Health, saat bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu. Proses tersebut ternyata mampu mengurangi resiko mereka terhadap serangan stroke hingga duapertiga.

Baca Juga: Simak Jadwal Cair BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 untuk Bank BRI, BCA, Mandiri, Hingga BNI

Menekan Risiko Serangan Jantung.

Jantung mmebutuhkan aliran darah yang deras untuk memompanya dan mengedarkan kembali pada seluruh tubuh. Proses tersebut membuat otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras.

Dengan berjalan kaki ternyata mampu memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung, sehingga kadar oksigen terpenuhi dan otot jantung tetap terjaga untuk berdegup secara normal.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler