Pengendalian Hama Perusak Tanaman Hias Daun Aglaonema, Caladium Hingga Janda Bolong

27 September 2020, 20:45 WIB
Monstera /pexels.com

RINGTIMES BANYUWANGI – Tanaman hias daun seperti aglaonema, caladium, dan janda bolong adalah tanaman hias daun yang sedang berada di puncak popularitasnya.

Ketiga tanaman hias daun tersebut saat ini tengah digandrungi oleh sebagian orang karena kecantikan yang mempesona serta mudahnya perawatan. Meskipun memiliki perawatan yang mudah, bukan berarti ketiga jenis tanaman daun cantik tersebut tidak memiliki kendala.

Kendala yang banyak terjadi adalah hama pengganggu yang menyerang tanaman hias daun. Dikutip dari ifikfirdaus,com berikut adalah jenis-jenis hama dan pengendaliannya terhadap tanaman hias daun.

Baca Juga: Cara Cek Nama Dipencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5, Jika Tak Kunjung Dapat Bantuan

1. Kutu Kapas

Serangga kecil pengisap cairan tanaman ini disebut kutu kapas karena berwarna putih seperti kapas. Hama ini menyerang philodendron yang subur.

Ditunjukkan dengan gejala pada daunnya yang menjadi rapat dan suasananya agak gelap. Muncul bintik-bintik berwarna putih di batang dan permukaan daun bagian bawah yang disebut meally bug.

Pengendaliannya hama ini adalah dengan menempatkan tanaman dalam ruangan yang pencahayaannya baik. Hal ini dilakukan agar tanaman mendapatkan udara yang lebih segar dan mendapat cahaya yang cukup.

Pengendalian hama dilakukan secara mekanis yakni dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi sehingga kutu kapas terlepas.

Selanjutnya adalah pengendalian secara kimia dilakukan dengan menggunakan insektisida Malathion yang dosisnya dapat dilihat di kemasannya.

2. Spider Mite

Serangga spider mite ini termasuk dalam keluarga laba-laba dan berukuran sangat kecil. Merusak tanaman dengan cara mengisap cairan daun.

Gejala serangan yang ditunjukkan dimulai dengan terlihatnya daun berwarna kuning dan kemudian muncul bercak-bercak di bagian yang termakan.

Populasi Spider Mite yang meningkat bisa menyebabkan daun habis dan akibatnya tanaman pun mati. Spider Mite dewasa akan meletakkan telur-telurnya yang berwarna kuning kemerahan di permukaan daun bagian bawah.

Pengendalian hama spider mite yang agak tahan terhadap insektisida, sehingga disarankan  untuk memberantasnya dengan menggunakan akarisida, misalnya Kelthene yang dosisnya dapat dibaca pada kemasan.

Baca Juga: Cantik dan Beracun, Bunga Sungsang Nyatanya Juga Bermanfaat untuk Pengobatan

3. Belalang

Belalang biasanya menyerang dengan memakan daun.

Gejala Serangannya ditunjukkan pada adanya daun-daun yang berlubang.

Pengendalian belalang dapat dilakukan bila populasinya belum banyak, yakni mengambilnya menggunakan tangan, lalu dimatikan.

Daun yang berlubang sebaiknya dipotong.Serangan belalang secara massal dapat dikendalikan dengan cara fogging sebulan sekali.

Selanjutnya adalah adanya hama pengganggu, yang terdiri dari

1. Keong

Bekicot, Keong Ponok atau Susu dara menyerang tanaman hias daun seperti aglaonema, caladium, dan monstera dengan memakan daunnya terutama daun yang masih muda.

Hama ini menyerang pada malam hari sedangkan siang hari bersembunyi di tempat terlindung, misalnya di permukaan daun bagian bawah.

Gejala Serangan yang ditujukkan dengan adanya lubang-lubang pada daun.

Lakukan pengendalian dengan memeriksa secara rutin tempat-tempat yang biasa digunakan untuk bersembunyi. Pengendalian secara manual dilakukan dengan mengambilnya satu persatu dan memusnahkannya atau dengan menyebarkan umpan beracun di permukaan media tanam.

Umpan dapat berupa dedak yang dicampur Metapar WP dengan dosis yang dapat dilihat pada kemasan. Keong lebih tertarik memangsa umpan tersebut dan setelah itu akan mati.

Baca Juga: Keseringan Minum Boba, Seorang Warganet Curhat Hampir Diamputasi

2. Cacing

Cacing yang menjadi hama philodendron adalah cacing liang (Radhopulus similis), menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan.

Gejala serangannya ditujukkan pada tanaman yang kerdil dan pertumbuhannya lambat.

Pengendalian yang dapat dilakukan dengan menaburkan Furadan G dengan dosis seperti dianjurkan di kemasannya.

3. Ulat

Ulat yang tampak seperti garis putih di permukaan daun. Garus putih itu merupakan terowongan di daun tempat persembunyiannya.

Gejala serangannya ditujunkkan adanya lubang-lubang pada daun. Pada tingkat serangan berat, pertumbuhan tanaman bisa terhambat.

Pengendaliannya dengan melakukan secara manual dengan cara manangkap dan memusnahkannya.

4. Semut

Semut bersembunyi dan membuat sarang berupa gundukan yang ada di media atau menempel di pangkal batang.

Gejala serangan yang ditujukkan tidak berpengaruh langsung,akan tetapi dapat mengakibatkan akar tidak tumbuh normal. Dampaknya penyerapan nutrisi dari akar terganggu sehingga tanaman tidak tumbuh prima.

Pengendaliannya dengan membongkar media dan mengganti dengan media yang baru. Menjaga kebersihan media dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler