Media jenis pertama ini cocok untuk aglonema yang harus melalui masa pemulihan akibat penyakit tertentu. Media tanam ini memiliki poros yang sangat bagus, sehingga tidak mengikat air, karena air akan terus mengalir keluar dari pot.
Kedua, media tanam ringan yaitu percampuran antara sekam, pasir malang, dan kokopit, serta kaliandra yang sudah difermentasi. Media ini sangat cocok untuk aglonema yang ditempatkan pada tempat tertutup namun bagus pencahyaannya.
Ketiga, media tanam cukup berat yaitu campuran antara kokopit jumlah agak banyak, sekam mentah, dan bambu-bambu, dan pasir malang. Media ini cocok untuk aglonema yang memiliki akar sangat banyak sehingga membutuhkan daya ikat air dari media tanam.
Baca Juga: Trik Atasi Lonyot Daun pada Aglaonema dan Buat Daunnya Mengkilap dengan Bahan Alami
2. Penyiraman air
Untuk penyiraman sesuaikan dengan kondisi musim. Misalnya musim hujan, maka lakukan penyiraman menggunakan sprayer, dengan air dicampur dengan B1. Cara membuat larutan B1 yaitu, larutkan 1 liter air dengan larutan B1 sebanyak 3-4 ml.
Caranya hanya dengan disemprotkan pada daun-daun aglonema diberikan selama 2 hari sekali saat musim hujan. Lakukan penyemprotan dengan larutan B1 ini pada pagi hari antara jam 7-9 pagi.
Sedangkan untuk musim kemarau biasanya dilakukan penyiraman setiap hari dengan cara di semprot.
Untuk penyiraman media tanam dengan air bersih juga sesuaikan dengan kondisi kelembaban media tanam.
Caranya dengan merasakan media tanam aglonema masih lembab atau tidak, jika masih lembab maka tidak perlu disiram, sedangkan jika sudah kering maka segera disiram dengan air secukupnya.