Bahaya Orang Tua Bertengkar bagi Kesehatan Mental Anak

- 22 Desember 2020, 10:12 WIB
Bahaya Orang Tua Bertengkar bagi Kesehatan Mental Anak
Bahaya Orang Tua Bertengkar bagi Kesehatan Mental Anak /Freepik

RINGTIMES BANYUWANGI - Dalam setiap hubungan, pasti akan ada beberapa pertengkaran di sana-sini. Begitu juga dengan hubungan orang tua yang sudah memiliki anak.

Tanpa banyak disadari, pertengkaran dapat menimbulkan pengaruh yang bahaya terhadap anak. Baik anak yang sudah dewasa maupun yang yang masih bayi.

Penyebab pertengkaran biasanya, karena beberapa ketidaksepakatan yang sesekali biasanya bukanlah masalah besar. Percakapan yang dewasa, secara umum tidak dilihat anak-anak. Tapi konflik yang lebih serius pasti berdampak pada anak-anak.

Baca Juga: 7 Tips Mudah Ini Bikin Kulit Anda Glowing dalam Seminggu

Pertengkaran fisik, penghinaan, dan taktik seperti perlakuan diam-diam, hanyalah beberapa dari interaksi toxic yang dapat dilakukan orang tua yang cenderung menciptakan kerusakan emosional pada anak dalam jangka panjang.

Dikutip Ringtimesbanyuwagi.com dari Verywellfamily pada 21 Desember 2020, Pertengkaran orang tua merupakan masalah bagi anak-anak.

Penelitian yang menunjukkan bahwa seorang anak yang masih berumur 6 bulan dapat terpengaruh secara negatif oleh pertengkaran orang tua yang keras.

Baca Juga: Mitos yang Dipercaya Jika 5 Hewan Ini Masuk ke Dalam Rumah, Pertanda Apa?

Tidak hanya anak kecil yang terpengaruh oleh pertengkaran orang tua. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dewasa muda hingga usia 19 tahun dapat peka terhadap konflik dalam pernikahan orang tua mereka.

Ini menunjukkan bahwa anak-anak dari segala usia, dari hampir masa bayi hingga awal masa dewasa, dipengaruhi oleh cara orang tua mereka memilih untuk menangani perbedaan mereka.

Para peneliti percaya pernikahan dengan konflik tinggi berdampak pada kesehatan mental anak. Berikut beberapa pengaruh pertengkaran orang tua terhadap anak.

Baca Juga: 10 Makanan Sehat Berenergi yang Mencerdaskan dan Meningkatkan Fungsi Otak Anak

  1. Menyebabkan rasa tidak aman

Perkelahian merusak rasa aman anak-anak tentang stabilitas keluarga. Anak-anak yang sering melihat orang tua bertengkar mungkin khawatir tentang perceraian atau bertanya-tanya kapan perlakuan diam dari salah satu orang tua akan berakhir.

Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk memiliki rasa normal dalam keluarga karena perkelahian mungkin tidak dapat diprediksi.

  1. Mempengaruhi hubungan orang tua dengan anak

Situasi konflik tinggi juga membuat stres bagi orang tua. Orang tua yang stres mungkin tidak menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak.

Baca Juga: Sains Buktikan, Kegiatan Ini Dapat Membuat Anak Pintar, Hanya 10 Menit Sehari

Selain itu, kualitas hubungan dapat terpengaruh. Mungkin sulit bagi orang tua untuk menunjukkan kehangatan dan kasih sayang saat mereka.

  1. Menciptakan lingkungan yang membuat stres

Mendengar perkelahian yang sering atau intens membuat stres bagi anak-anak. Stres dapat merusak kesejahteraan fisik dan psikologis mereka serta mengganggu perkembangan yang seharusnya normal dan sehat.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Very Well Family


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x