Survey Sebut Bahwa 94 Persen Siswa Pernah Mengakses Konten Porno

- 9 Februari 2021, 18:50 WIB
Survey menyebutkan bahwa 94 persen siswa pernah mengakses konten porno
Survey menyebutkan bahwa 94 persen siswa pernah mengakses konten porno /PIXABAY/sasint

RINGTIMES BANYUWANGI – Menurut survey yang telah dilaksanakan oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) pada tahun 2017 sebanyak 94 persen siswa pernah mengakses konten porno.

Para siswa mengakses konten porno melalui komik, internet, game, media sosial, majalah, buku, dan lain sebagainya.

Ada banyak jenis konten porno yang diakses oleh para siswa, baik itu ilusi, foto, tulisan, suara, bunyi, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh ataupun dalam bentuk media lain.

Baca Juga: Ciri-Ciri Orang yang Kecanduan Pornografi, Salah Satunya Perubahan Emosi 

Seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Dr.Sardjito pada 9 Februari 2021, siswa mengakses konten porno melalui komik sebanyak 43 persen dan internet sebanyak 57 persen.

Selain itu para siswa juga mengakses konten porno melalui game sebanyak 4 persen, film atau Tv sebanyak 17 persen, media sosial 34 persen, majalah 19 persen, dan melalui buku sebesar 26 persen.

Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua, khususnya bagi mereka yang sibuk dan tidak sempat mengawasi kegiatan anak-anaknya setiap hari.

Baca Juga: Cara Berhenti  Kecanduan Pornografi, Cegah Kerusakan Otak Semakin Parah

Kecanggihan teknologi membuat anak-anak sampai remaja untuk mengakses berbagai konten. Hal ini disertai dengan rasa keingintahuan yang besar.

Sehingga mereka mencoba untuk mencarinya melalui internet, meskipun konten tersebut tidak sesuai dengan umurnya.

Paparan konten pornografi pada anak-anak diperburuk dengan gaya hidup dan pengawasan yang kurang dari orang tuanya.

Baca Juga: Dampak Pornografi pada Otak, Begini Menurut Penelitian

Kekerasan pada anak, serta diskriminasi dari orang tua dan lingkungan juga dapat memicu anak-anak hingga remaja untuk dapat terpapar pornografi.

Tidak hanya narkoba, pornografi juga dapat mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius.

Kerusakan otak tersebut hampir sama dengan kerusakan otak yang dialami oleh orang yang mengalami kecelakaan.

Kerusakan otak yang diserang oelh pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC). Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, mengendalikan diri dan membentuk kepribadian.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah sosialisasikan Desa Anti Pornografi

Sehingga anak ataupun remaja yang sudah kecanduan pornografi cenderung tidak bisa mengendalikan diri, tidak bisa membedakan yang benar dan salah, dan konsentrasinya berkurang.

Hal ini berdampak pada prestasi siswa yang menurun, dan perubahan emosi yang tidak bisa dikendalikan.

Orang tua mengatasi hal ini, para orang tua harus berperan aktif dalam mendampinginya.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencerdaskan IQ Anak dengan Tanpa Obat

Para orang tua harus memberikan perhatian, kasih sayang dan penghargaan kepada anak.

Selain itu orang tua juga harus mengenali teman dan lingkungan sekitar karena lingkungan dapat memberikan pengaruh buruk pda perkembangan anak.

Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua harus mengajaknya berdialog dan menjelaskan dampak negatif dari pornografi.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: RS.Sardjito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah