Dokter Jerman Temukan Penyebab Kanker, Ungkap Sel Terjadi karena Keasaam selama Dua Hari

- 30 Maret 2021, 21:40 WIB
Dokter Jerman Menemukan Penyebab Kanker Karena Keasaman Sel Menggantikan Oksigen: Hanya Dalam Dua Hari!
Dokter Jerman Menemukan Penyebab Kanker Karena Keasaman Sel Menggantikan Oksigen: Hanya Dalam Dua Hari! /Pexels/Gustavo Fring/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sejak tahun 1923 penyebab penyakit kanker berhasil diunkapkan oleh para ahli di bidang kedokteran.

Dan pada tahun 1931, bidang kedokteran yang berhasil menemukan penyebab kanker ini medandapatkan hadian dari Nobel karena susahnya mengungkapkan penyebab penyakit kanker.

Hingga pada tahun 1931 Dr. Warburg menemukan penyebab penyakit kanker. Menurut hasil penemuannya, kanker adalah hasil dari cara hidup anti fisiologis. Diet anti fisiologis (terutama makanan tidak sehat yang mengasamkan tubuh manusia) dan ketidakaktifan fisik menciptakan lingkungan asam yang kekurangan oksigen.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Mengenal Kanker Tiroid, Jenis Kanker yang Diderita Thalita Latief

Baca Juga: 5 Manfaat Durian untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi hingga Cegah Risiko Kanker

Keasaman sel menggantikan oksigen, dan kekurangan oksigen dalam sel menciptakan lingkungan asam. Dr. Warburg berkata, "Anda ambil jika sel sehat 35 persen dari oksigennya, itu bisa berubah menjadi sel kanker hanya dalam dua hari," klaim Dr. Warburg.

Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dalam Lingkarmadiun-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul Dokter Jerman Menemukan Penyebab Kanker Karena Keasaman Sel Menggantikan Oksigen: Hanya Dalam Dua Hari!

Dalam bukunya yang berjudul Metabolisme tumor, Dr. Warburg menunjukkan bahwa semua bentuk karsinogenik memenuhi dua kondisi mendasar termasuk keasaman darah dan hipoksia karena kekurangan oksigen.

Dalam bukunya tersebut, ia menemukan bahwa sel kanker bersifat anaerobik (tidak menghirup oksigen) dan tidak dapat bertahan dalam konsentrasi oksigen yang tinggi. Sel kanker hanya dapat bertahan hidup dengan bantuan glukosa dalam lingkungan tanpa oksigen.

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Kunyit, Bermanfaat dalam Pengobatan Kanker

Baca Juga: 7 Tanda Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai oleh Wanita

Baca Juga: 5 Jenis Kanker yang Banyak Diderita Wanita

Oleh karena itu, kanker tidak lebih dari mekanisme pertahanan, yang digunakan sel-sel kita untuk bertahan hidup di lingkungan asam tanpa adanya oksigen.

Sel sehat hidup di lingkungan basa yang penuh dengan oksigen, yang memungkinkan fungsi normalnya. Sel kanker hidup di lingkungan asam yang miskin oksigen.

Setelah menyelesaikan proses pencernaan, makanan, tergantung pada profil nutrisinya, menciptakan kondisi keasaman atau alkalinitas dalam tubuh. Secara sederhana, alkalinitas tubuh bergantung pada apa yang kita makan. Kondisi asam atau basa diukur dengan skala pH dari 0 sampai 14, dimana 7 adalah zona netral.

Dari 0-7 bersifat asam, dan 7-14 bersifat basa. Sel-sel kita, agar dapat beroperasi, harus memiliki pH sedikit basa di atas 7. Dengan individu yang sehat dan pH darah antara 7,40 dan 7,45. Darah secara konstan mengatur dirinya sendiri untuk mencegah masuknya keasaman metabolik. Namun, beberapa makanan dan darah yang diasamkan mencemari tubuh.

Gula rafinasi dan semua turunannya adalah jenis makanan yang terburuk untuk tubuh, karena tidak ada protein, lemak, vitamin, dan mineral di dalamnya, hanya karbohidrat olahan yang merusak pankreas. PH-nya sangat asam.

- Daging (semua jenis)

- Produk hewani seperti susu, keju, krim, yoghurt, telur, dll.

- Garam halus

- Tepung olahan dan segala turunannya seperti pasta, kue, biskuit dan sebagainya.

- Roti, Margarin, Kafein, Alkohol, Tembakau

- Semua makanan olahan dan kalengan industri yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, perasa, penstabil, dll.

- Antibiotik sintetik dan umumnya semua obat farmasi.

Makanan dan kebiasaan yang bersifat basa

- Semua sayuran mentah. Ada yang asam rasanya, tapi di dalam tubuh itu berubah dan menjadi basa.

- Buah mentah. Misalnya, lemon di dalam tubuh memiliki tingkat alkalinitas yang sangat tinggi. (Jangan tertipu dengan rasanya yang sangat asam).

- Kacang almond. Mereka sangat basa.

- Biji-bijian utuh

- Madu. Ini memiliki alkalinitas yang sangat tinggi.

- Klorofil. Tumbuhan hijau mengandung klorofil yang sangat basa.

- Air. Ini penting untuk produksi oksigen. Selalu tetap terhidrasi dengan baik, minumlah sedikit air sepanjang hari.

- Olah raga membantu menjaga alkalinitas tubuh karena memberikan oksigen ke seluruh tubuh.***( Aisyah Rahmatul Fajrin/Lingkarmadiun-Pikiranrakyat.com)

 

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah