RINGTIMES BANYUWANGI – Disfungsi ereksi merupakan hal yang ditakutkan pria hingga pasangan suami-istri.
Disfungsi ereksi dapat dikatakan sebagai kelainan fungsi seksual bagi pria. Namun mengejutkannya, risiko akan terjadinya disfungsi ereksi telah dikaitan dengan Covid-19.
Publik mengenal berbagai tanda seperti demam, sesak napas, hilangnya indra penciuman, hingga kelelahan. Namun disfungsi ereksi masuk dalam deretan gejala baru yang disebutkan oleh Dena Grayson, aeorang pakar penyakit menular asal Amerika.
Baca Juga: Alih-alih Tanggapi Plagiat Nama Putranya, Zaskia Sungkar Berikan Tanggapan Tak Terduga
Dilansir Pikiran-rakyat.com dan dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Health, Grayson menyebut jika pasien positif Covid-19 besar berisiko mengalami disfungsi ereksi.
"Kami sekarang tahu bahwa orang dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang dari virus ini. Komplikasi neurologis, dan sekarang bagi pria bisa memiliki masalah disfungsi ereksi.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul Patut Diwaspadai, Covid-19 Ternyata Bisa Timbulkan Risiko Tinggi Alami Disfungsi Ereksi
"Ini terjadi karena kita tahu hal itu (Covid-19) menyebabkan masalah pada pembuluh darah," jelasnya pada Kamis, 10 Desember 2020.
Grayson menjabarkan jika hal itu disebutkan atas dukungan beberapa studi dan tidak asal klaim.