Penyebab dan Gejala Tekanan Darah Tinggi, Jadi Komorbid Covid-19

- 30 Juli 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi/Darah tinggi sebagai komorbid Covid-19 ramai diperbincangkan selama pandemi, kenali lebih jauh penyebab dan gejalanya.
Ilustrasi tekanan darah tinggi/Darah tinggi sebagai komorbid Covid-19 ramai diperbincangkan selama pandemi, kenali lebih jauh penyebab dan gejalanya. /Pixabay/1643606

RINGTIMES BANYUWANGI - Ramai diperbincangkan semasa pandemi, tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit penyerta (komorbid) pada pasien positif Covid-19.

Bahkan data Kemenkes hingga tanggal 13 Oktober 2020, menunjukkan, lebih dari 50 persen pasien positif Covid-19 memiliki komorbid tekanan darah tinggi dan 13,2 persen di antaranya meninggal dunia.

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tekanan darah tinggi dari penyebab, gejala, hingga pengukurannya, simak penjelasan dalam artikel ini sampai akhir.

Baca Juga: Obati Tekanan Darah Tinggi dengan Perbanyak Konsumsi Air Kelapa Muda

Darah tinggi merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika tekanan darah meningkat hingga menembus batas kewajaran.

Dalam pengukurannya, tekanan darah dipecah menjadi dua nilai yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan maksimum di arteri, ketika otot jantung sedang berkontraksi. Sedangkan diastolik adalah tekanan minimum di arteri saat otot jantung berelaksasi.

Baca Juga: 4 Tanda Gula Darah Tinggi, Jangan Sepelekan Rasa Haus

Tekanan darah dikatakan normal jika memiliki nilai di bawah 120/80. Angka 120 menunjukkan nilai sistolik, sedangkan angka 80 mewakili nilai diastolik.

Dilansir dari laman Haelio, 29 Juli 2021, seseorang dapat dikatakan menderita tekanan darah tinggi jika nilai tekanan darahnya mencapai di atas 140/90.

Risiko darah tinggi dapat meningkat dalam kondisi yang dikenal sebagai prehipertensi. Kondisi ini terjadi ketika nilai tekanan darah berada di antara 120/80 dan 139/89.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sepele Penyebab Darah Tinggi, Cek Sekarang Juga
Beberapa kebiasaan yang paling umum dapat menyebabkan darah tinggi yaitu merokok, mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, tidak banyak bergerak, obesitas, pola makan tidak teratur, tidak bisa mengelola stres, overthinking, dan kebiasaan-kebiasaan sejenis lainnya yang tidak sehat.

Tekanan darah tinggi tanpa sebab yang diketahui disebut sebagai darah tinggi esensial, sedangkan tekanan darah tinggi dengan penyebab yang diketahui disebut darah tinggi sekunder.

Gejala yang banyak ditemukan dari penderita tekanan darah tinggi yaitu sakit kepala, kelelahan, kebingungan, pusing, mual, masalah penglihatan, nyeri dada, masalah pernapasan, detak jantung tidak teratur dan terdapat darah dalam urin.

Baca Juga: Penyebab Tekanan Darah Tinggi di Pagi Hari yang Perlu Diwaspadai

Meskipun tekanan darah tinggi memiliki gejala yang bermacam-macam, akan tetapi ada kasus yang menunjukkan bahwa penderita tidak memiliki gejala.

Tekanan darah tinggi didiagnosis oleh tenaga kesehatan profesional dengan menggunakan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah.

Akan tetapi, terdapat faktor seperti stres yang dapat menyebabkan hasil pengukuran sphygmomanometer tidak tepat, sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut tentang riwayat keluarga dan faktor risiko lainnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Mencium Bau Kentut, Dapat Turunkan Darah Tinggi

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang menjadi penyebab darah tinggi, apalagi di masa pandemi Covid-19.*** 

Editor: Indah Permata Hati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x