Ciri-ciri seseorang yang mengalami anosmia adalah tidak mampu mencium aroma yang sering dia bau setiap hari seperti aroma parfum, masakan, minyak kayu putih, kopi, jahe, dan lainnya.
Jika kamu mengalami penurunan kemampuan penciuman atau bahkan hilang, maka kemungkinan besar kamu sedang mengalami anosmia.
Baca Juga: Peneliti Nyatakan Wanita di Bawah 40 Tahun Lebih Rentan Alami Anosmia
Ada beberapa gangguan lain yang mirip dengan anosmia yaitu hiposmia (menurunnya indera penciuman) dan ageusia (hilangnya indera pengecap).
Berdasarkan penjelasan dr Tirta, anosmia terjadi karena adanya blokade di silia-silia hidung dan nervus di bagian indera perasa atau pembau sehingga kita tidak bisa mencium bau-bauan.
Banyak nervus-nervus yang terblokade gara-gara silia yang bermasalah tersebut, sehingga akhirnya kita tidak bisa mencium bau apapun meskipun masih bisa bernapas.
Baca Juga: 5 Pengobatan Alami untuk Mengembalikan Hilangnya Indra Penciuman dan Perasa
Anosmia tidak hanya terjadi pada penderita COVID 19, karena COVID itu sendiri memiliki gejala yang khas yaitu seperti batuk tapi tidak bisa mengeluarkan dahak, demam, nyeri sendi, nyeri telan, dan anosmia.
Jadi, anosmia merupakan salah satu dari lima gejala COVID 19. Anosmia juga terjadi di polip yang merupakan sebuah kondisi tumbuhnya jaringan abnormal karena peradangan sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan.
Polip bisa menyebabkan pilek yang berdarah dan nyeri sekali di bagian pangkal hidung. Oleh karena adanya polip, maka akhirnya hidungnya tidak bisa mencium aroma.