Emosi bermuatan seksual, lebih sering ditangkap dalam aroma-aroma yang lebih maskulin.
Begitu pun dengan kaum perempuan, aroma bunga selalu dikaitkan dengan kesenangan fisik dan rayuan terutama tuberose yang memiliki sejarah kompleks.
Baca Juga: Simak Enam Cara Merawat Mobil Agar Harga Tetap Tinggi
Mengulas pada masa Renaisans, gadis-gadis muda dilarang berjalan di kebun pada malam hari karena aroma tuberose. Dianggap sebagai afrodisiak yang kuat.
Orang-orang Victoria mengaitkan tuberose dengan kesenangan yang berbahaya, sedangkan dalam tradisi Ayurvedic India, tuberose dianggap dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk kedalaman emosional.
Bahkan dalam adat pernikahan bagi pengantin wanita, sering menggunakan mahkota dengan tuberose.
Wewangian memang nampaknya harus bersifat seksual, karena menciptakan daya tarik dan kecanduan. Namun tidak perlu spesifik secara gender.
Baca Juga: Lima Makanan Tinggi Zat Besi, Mulai Bayam Sampai Biji Labu