Perancang Busana Afrika Modifikasi Masker Menjadi Tren Berbusana

- 18 Mei 2020, 13:35 WIB
Masker karya perancang busana Nigeria Sefiya Diejomaoh.
Masker karya perancang busana Nigeria Sefiya Diejomaoh. /ANTARA/Instagram/Sefiya Diejomaoh

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Imbauan menggunakan masker di tengah pandemi COVID-19 terus digencarkan, mengingat bermasker salah satu alternatif untuk pemutusan rantai virus COVID-19.

Bermasker di tengah pandemi corona tidak selalu membuat diri tampak tegang dan tertekan, akan tetapi bisa juga terlihat bergaya serta menyenangkan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, Perancang busana Nigeria Sefiya Diejomaoh suka mengenakan pakaian yang terang dan berani untuk menyesuaikan kepribadiannya. Dia percaya pandemi global seharusnya tidak menghalangi selera gayanya.

Baca Juga: Pria Testosteron Rendah Lebih Berisiko Meninggal karena Virus Corona

Masker yang ia kenakan telah menjadi pakaian wajib saat Nigeria mencoba menghentikan penyebaran virus corona baru, adalah inti dari ensembelnya.

Berwarna emas dan dihiasi dengan perhiasan diamante berkilau, itu cocok dengan gaun panjangnya.

"Ketika kamu keluar dengan masker penuh gaya atau dengan aksesori seperti ini, sepertinya kita tidak sedang berperang. Tampaknya lebih menyenangkan," kata Diejomaoh, dikutip dari laporan Reuters, Minggu.

Baca Juga: Pakar Hong Kong Tunjukan Masker Ampuh Tekan Penyebaran COVID-19

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Tetap Gaya Hadapi Virus Corona, Perancang Busana Afrika Modifikasi Masker Menjadi Tren Berbusana

Banyak negara Afrika telah mewajibkan mengenakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan Covid-19 yang terkadang fatal.

Para pecinta mode di kota-kota terbesar di benua itu menggabungkan gaya dan keamanan dengan mengenakan masker warna-warni, yang dipadukan dengan pakaian mereka.

Dorongan untuk membuat masker penuh gaya telah lepas landas di bagian lain dunia. Di tempat-tempat seperti Lebanon, bisnis telah beralih dari produksi furnitur dan pakaian menjadi masker yang mencolok.

Baca Juga: Meski Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Listrik, Namun Tak Dapat Bantuan

Di Afrika, tren ini membuktikan keuntungan bagi penjahit dan desainer lokal yang membuat masker.

Perancang busana Sophie Zinga, yang tinggal di ibukota Senegal, Dakar, mengatakan dia memutuskan untuk membuat masker dari kapas organik setelah menyadari bahwa beberapa bentuk tindakan pakaian pelindung bisa tetap diperlukan untuk dua tahun ke depan.

"Kita harus beradaptasi dan hidup dengan virus ini, Sebagai perancang busana saya pikir kita harus mengintegrasikan setiap pakaian dengan masker mode," kata Zinga, yang menciptakan platform digital, fashionfightscovid19.com, untuk masker.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: PPDB SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat Melalui Daring, Akibat Pandemi

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah