Pasien Covid-19 Butuh Waktu Lebih Lama untuk Sadar dari Koma

- 8 Juni 2020, 13:00 WIB
BERHASIL lalui masa kritis seorang pasien Covid-19 lamar sang kekasih melalui sambungan video call di rs
BERHASIL lalui masa kritis seorang pasien Covid-19 lamar sang kekasih melalui sambungan video call di rs //* Mirror

Bahkan beberapa di antara mereka tidak pernah bisa kembali ke tingkat fungsi sebelumnya.

"Beberapa pasien, kami hentikan sedasi mereka, mengambi tabung pernapasan dan segera mereka memberi respon dengan mengacungkan jempol atau beberapa kata," ujar ahli saraf Nicholas Schiff, di Weill Cornell Medicine di New York yang berspesialisasi dalam mengobati gangguan kesadaran.

"Tapi ada beberapa pasien masih tidak mengikuti perintah dan masih belum mengekspresikan diri mereka berminggu-minggu kemudian," tambahnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 59 Triliun

Schiff mengatakan bahwa insiden dari kasus pemulihan berkepanjangan ini masih belum diketahui.

"Semua orang yang saya kenal di bidang ini, di seluruh negeri dan di seluruh dunia, melihat pasien-pasien ini. Saya pribadi telah mengamati, dan pernah merujuk kasus saya kepada orang yang koma tertutup selama dua sampai tiga minggu. Ini masalah besar," katanya menjelaskan.

Tingkat keparahan dari efek neurologis pada mereka berkisar pada 'kabut mental', kelelahan atau penyimpangan memori ringan, hingga disfungsi parah yang membutuhkan rehabilitasi panjang.

Berdasarkan makalah jurnal Neurotical Care yang terbit pada 28 April 2020 lalu, besarnya pandemi Covid-19 akan menghasilkan penyakit saraf substansial.

"Volume semata-mata dari mereka yang menderita penyakit kritis cenderung menghasilkan peningkatan beban gangguan kognitif jangka panjang," menurut jurnal tersebut.

Baca Juga: Di Era New Normal Taman Botani Sukorambi Jember akan Dibuka

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah