Pasien Covid-19 Butuh Waktu Lebih Lama untuk Sadar dari Koma

- 8 Juni 2020, 13:00 WIB
BERHASIL lalui masa kritis seorang pasien Covid-19 lamar sang kekasih melalui sambungan video call di rs
BERHASIL lalui masa kritis seorang pasien Covid-19 lamar sang kekasih melalui sambungan video call di rs //* Mirror

Sebuah jurnal lainnya dari Wuhan, Tiongkok, menggambarkan bagaimana 13 dari 88 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan sindrom pernapasan akut yang parah, atau 14,8 persen, mengalami 'gangguan kesadaran' setelah dikeluarkan dari ventilantor.

Ahli saraf Nicholas Schiff, merujuk pada kasus aktor Broadway Nick Corder (41) yang ditempatkan pada ventilator pada 1 April 2020 lalu saat dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Namun, ia tidak segera bangun usai obat penenang yang membuatnya koma dihentikan dan Nick Cordero baru tersadar 2 minggu kemudian.

Bahkan sesaat sebelum sadar, Cordero harus menjalankan amputasi, setelah sebuah gumpalan muncul di kaki kirinya.

"Hanya fakta bahwa mereka masuk ke sindrom gangguan pernapasan akut, Anda tahu akan ada sejumlah besar orang yang akan memiliki beberapa gangguan kognitif," ujar direktur National Institute of Neurological Disorders and Stroke, Walter Koroshetz.

Baca Juga: Penyuluh Agama Asal Mataram Urus Jenazah Pasien ODP COVID-19

Pertanyaan lainnya muncul apa yang unik mengenai Covid-19, Koroshetz mengatakan bahwa hal tersebut belum diketahui.

"Pertanyaan besarnya adalah apa yang unik tentang Covid-19. Kami belum tahu jawabannya. Kami benar-benar perlu memiliki informasi yang lebih tepat," tuturnya.

Beberapa efek neurologis mungkin disebabkan oleh stroke yang disebabkan oleh kecenderungan Covid-19 untuk meningkatkan pembekuan darah.

Tapi Ahli saraf Nicholas Schiff mengatakan banyak pasien, seperti Susham 'Rita' Singh, tidak memiliki tanda-tanda stroke.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah