Hasil menunjukan tidak terdapat bukti perbedaan antara kelompok yang menjalankan puasa dan tidak.
Baca Juga: Cara Membuat Obat Asam Lambung dari Bahan Dapur ala dr Zaidul Akbar
Lanjut Ari, sekitar 60 persen penderita maag jenis fungsional disebabkan oleh 3 hal:
1. Pola hidup, jadwal makan yang tidak teratur seringkali dianggap enteng bagi sebagian individu.
2. Pengelolaan stres yang buruk.
3. Konsumsi makanan yang memicu maag, diantaranya seperti terlalu berlemak, kafein, asam, dan kasus banyak orang Indonesia konsumsi yaitu makanan pedas.
Ia menambahkan, jika puasa dijalankan sesuai kaidahnya, maka puasa justru menyembuhkan penyakit maag. Tapi, jika tiga hal diatas tidak dikendalikan, tak aneh jika penyakit maag terulang.
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik untuk Atasi Asam Lambung
Prof. Ari menguatkan dengan referensi sebuah penelitian yang membandingkan dua kelompok.
Penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak dua. Satu penderita GERD, namun rutin minum obat dan tidak melaksanakan puasa Ramadan.