Ternyata, Sifat Pesimis bisa Berpengaruh Buruk pada Kebiasaan Tidur Seseorang

- 16 Juli 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. //Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI - Sifat pesimis merupakan salah satu sifat buruk yang tidak boleh dimiliki oleh seseorang.

Pesimistis membuat orang sering menyalahkan diri mereka karena terjadinya sesuatu hal serta tidak semangat untuk menghadapi segala hal yang akan terjadi.

Tidak hanya buruk bagi diri sendiri, ternyata sifat pesimis juga bisa berefek buruk pada jam tidur seseorang.

Baca Juga: Berikut Harga Cabai Rawit di Provinsi Jawa Timur, Hari Ini, 15 Juli 2020

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com , sebuah studi yang dilakukan di Universitas Wina Austria menunjukan bahwa orang yang memiliki sifat positif membuat mereka bisa tidur lebih baik di malam hari.

Studi ini melibatkan sekitar 1.004 orang Austria yang ditanyai bagaimana kebiasaan tidur mereka sehari-hari.

Tak hanya kebiasaan tidur, orang-orang ini juga ditanyai bagaimana pengalaman kantor mereka serta dites tingkat positif mereka melalui sebuah tes.

Baca Juga: Temukan Uang Rp500 juta, Ini yang Dilakukan Petugas Kebersihan KRL

Hasilnya, sekitar 70 persen orang yang menderita gangguan tidur merupakan mereka yang pesimis akan gaya hidup mereka sendiri.

Studi lain yang diterbitkan sebelumnya juga mendukung pernyataan ini.

Dijelaskan bahwa orang-orang yang menghadapi harinya dengan sikap positif bisa mendapat banyak keuntungan.

Baca Juga: Israel Tak Mau Beberkan Bukti Penembakan Mati Warga Palestina, Meski Ada 10 CCTV

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com Tidak Banyak Yang Tahu, Sifat Pesimis Ternyata bisa Berpengaruh Buruk pada Kebiasaan Tidur Seseorang

Keuntungan tersebut seperti minimalnya kemungkinan terkena penyakit kronis serta akan memiliki umur hidup yang lebih panjang.

Salah seorang peneliti dari studi ini, Jacob Weitzer memberikan tips bagaimana caranya untuk bisa berpikir positif.

Salah satunya dengan cara melakukan metode 'Best Possible Self'.

Baca Juga: Alat Patah dan Tersangkut di Hidung, Bocah Usia 1,5 Tahun Tewas Usai Jalani Tes Swab

"Metode ini melibatkan imajinasi untuk menggambarkan situasi ideal (yang terbaik) yang mungkin terjadi di masa depan kemudian orang tersebut menuliskan isinya diatas sebuah kertas.

"Setelah dilakukan beberapa minggu secara berturut-turut, ini akan meningkatkan level optimisme dalam seorang individu," jelas Weitzer dalam studinya.

Weitzer menambahkan bahwa metode ini bukan untuk mencapai hasil 'ideal' tersebut.

Baca Juga: LAGU OSING : Lirik Lagu ‘PINGIN NANGIS TAPI ISIN’ oleh Happy Asmara

Metode ini menurutnya lebih ke arah menentukan tujuan yang ingin diraih di masa depan.(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat).***

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x