Tahukah Anda? Sering Tutupi Masalah dengan Senyuman Ternyata Berujung Duck Syndrome

- 28 Agustus 2020, 15:15 WIB
ilustrasi duck syndrome
ilustrasi duck syndrome /klikdokter.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Di sekitar Anda, pasti ada seseorang yang terlihat punya kehidupan sukses dan adem ayem tanpa masalah.

Misalnya saja, ia terlihat sukses membangun usaha, berhasil bekerja di perusahaan keren, atau bahkan selalu upload foto dirinya sedang bahagia menikmati hidup.

Namun, tidak semua yang terlihat demikian benar adanya. Siapa sangka dengan keadaan tenang dan bahagia yang ditampilkan, ternyata orang tersebut malah sedang menanggung banyak beban?

Baca Juga: Terbaru, Yamaha Resmi Luncurkan Motor CBU MT-07 dan MT-09

Orang seperti itu bisa saja mengalami duck syndrome. Apa itu?

Duck syndrome merupakan istilah yang digunakan di Stanford University, Amerika Serikat, seperti dilansir klikdokter.

Berdasarkan penelitian, sindrom ini berasal dari analogi bebek yang berenang di air. Jika diamati, bagian atas tubuh bebek tampak tenang.

Baca Juga: Lirik lagu Bintang Kehidupan oleh Nike Ardilla

Namun jika melihat ke bawah, kita bisa menemukan kaki bebek sedang bergerak cepat dan berusaha agar bisa terus mengambang di permukaan air.

Dengan begitu, kondisi bagian atas bebek ketika di atas air bisa dikaitkan dengan keadaan seseorang yang tampak terlihat tenang dan kalem.

Sedangkan kondisi kaki bebek yang bergerak tanpa henti, membawa arti seseorang sedang berjuang membawa beban dan rasa kecemasan yang besar.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri 'Ditampar Balik' Deklalator KAMI, Saat Gatot Buka-bukaan Soal Nyapres

Bagaimana Sindrom ini menyerang seseorang?

Sindrom bebek ini mulanya identik terjadi pada anak kuliahan. Saat masih SMA, mereka yang sering menjadi juara akan belajar sampai rela begadang, mengerjakan banyak PR, atau bahkan ikut berbagai macam les agar tetap jadi nomor satu.

Sedangkan saat masuk ke dunia perkuliahan, mereka akan menghadapi lebih banyak orang untuk bersaing menjadi yang terbaik.

Baca Juga: Rekomendasi HP Kelas Menengah Terbaik 2020 Harga di Kisaran 1-2 Jutaan

Mereka tidak mau gambaran orang pintar, keren, atau sukses pada dirinya pudar, atau mudahnya, mereka tidak mau dikatakan gagal.

Alhasil, penderita duck syndrome ini berusaha menutupi struggle, kecemasan, kesulitan, serta kewalahannya dalam menghadapi kehidupan.

Untuk itu, ia berupaya tetap tenang sembari berusaha mati-matian hingga sukses yang diimpikan dapat diraih.

Baca Juga: Terkait Penerima BLT Rp600 Ribu, Pastikan Kamu Miliki Rekening di Bank ini

Tak hanya pada pelajar, sindrom ini kerap terjadi pula pada orang dewasa yang sedang merintis karier.

Ibarat kata, sudah capek belajar belasan tahun dari SD sampai kuliah, sudah usaha ini itu, sudah berhasil kerja di perusahaan top, masa hidupnya masih kelihatan susah begitu-begitu saja? Tentu tidak bukan?

Belum lagi dengan adanya media sosial yang kini seakan berlomba menampilkan kesan sukses yang mentereng dari setiap orang.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Buka-bukaan Soal Nyapres, 'Tidak Memikirkan Negara Itu Biadab'

Bagi orang yang sedang berjuang keras dan melihat hal tersebut, tak dipungkiri dapat membuat mereka berpura-pura bahwa hidupnya juga seakan sedang baik-baik saja.

Bagaimana Cara mengatasinya?

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, dari Alohalo Counseling, menyarankan agar penderita mau pun diri sendiri untuk berpikir realistis.

Baca Juga: Naik Lagi, Harga Emas Jumat 28 Agustus 2020 Logam Mulia UBS 1.189.000 per gram

Hidup bukan melulu tentang jadi orang berhasil. Sebab sejatinya, kesuksesan itu butuh waktu.

Terkadang gagal perlu terjadi agar kita bisa merasakan arti hidup yang sebenarnya sebagai manusia.

Tidak perlu juga berlomba-lomba mengejar kesuksesan demi menyaingi orang lain. Nantinya berisiko, perasaan cemas melanda, hidup pun jadi tak tenang.

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Sudah Cair, Berikut 6 Kriteria yang Berhak Mendapatkan

Untuk mengatasi kondisi ini lebih lanjut, Anda dianjurkan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Mereka akan mencari cara untuk mengatasi cemas, depresi, stres, atau rasa takut gagal yang Anda rasakan.***

 

Editor: Galih Ferdiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x