Waspada, Sering Ngorok Saat Tidur Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke

- 1 Oktober 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi orang yang sedang ngorok. /istockphoto
Ilustrasi orang yang sedang ngorok. /istockphoto /

Beberapa gejala yang ditunjukkan pada fase ini adalah mendengkur dengan keras, sering mengalami henti napas dan kemudian terengah-engah, bernapas dengan berat dan berisik, kesulitan tidur di malam hari atau insomnia, berkeringat secara berlebihan di malam hari, sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Selain itu, gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini juga saat seseorang tidak tertidur.  Yakni, pada siang harinya yang ditunjukkan dengan rasa ngantuk berlebih di siang hari, bangun dengan kondisi mulut kering atau tenggorokan terasa sakit, tidak merasa segar saat terbangun, merasakan sakit kepala setelah bangun tidur, konsentrasi dan daya ingat menurun, depresi, penurunan gairah seksual atau disfungsi ereksi pada pria, dan emosi yang tidak terkontrol.

Baca Juga: Buat Wajah Jadi Glowing dengan Labu Kuning, Begini Penjelasannya

Penyebab terjadinya penyakit OSA ialah obesitas atau kegemukan. Seringkali dijumpai seseorang yang bertubuh gemuk atau besar akan mendengkur keras ketika tidur.

Beberapa kebiasaan buruk  seperti merokok juga dapat membuat saluran pernapasan terinfeksi akibat kandungan racun yang dibawa asap rokok.

Penyakit OSA yang terjadi saat tidur mendengkur atau ngorok dapat menyebabkan serangan jantung hingga stroke, yang juga bisa terjadi pada siapapun.

Untuk hal ini, risiko pada pria lebih tinggi dibandingkan perempuan karena kebanyakan kasus terjadi pada laki-laki dengan perbadingan 7:1.

Selian itu, OSA juga bisa terjadi pada anak-anak yang diakibatkan oleh pembesaran amandel. Lakukan pemeriksaan untuk kurangi risiko terjadinya hipertensi, serangan jantung hingga stroke.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x