RINGTIMES BANYUWANGI – Berhubungan intim merupakan suatu kebutuhan bagi sepasang suami istri dalam sebuah rumah tangga. Aktivitas seksual ini dapat dilakukan setiap saat oleh sepasang suami istri.
Akan tetapi, bukankah sudah tidak asing lagi bahwa terdapat larangan yang menyatakan bahwa saat menstruasi, perempuan tidak boleh melakukan aktivitas intim ini?
Larangan ini memang ditetapkan oleh Agama, khususnya adalah agama Islam. Akan tetapi, larangan tersebut memiliki penjelasan secara ilmiah yang dapat dibuktikan dari hasil sebuah penelitian.
Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari nu.online.com, Doktor Abdul Lathif telah melakukan studi tentang perubahan mikroorganisme dan tingkat keasaman (PH) vagina wanita pada saat haid.
Baca Juga: Dianggap Remeh, Daun Binahong Bermanfaat Obati Diabetes Hingga Ginjal
Hal inilah yang kemudian menjadi acuan dan larangan untuk tidak melakukan hubungan seks saat wanita sedang menstruasi.
Tujuan studi tersebut salah satunya untuk mengatahui fakta ilmiah mengenai status “kotoran” pada haid wanita. Studi yang dilakukan terhadap 50 orang perempuan ini terdiri dari 27 yang belum melahirkan dan 23 yang sudah pernah melahirkan.
Seluruhnya sehat dan terbebas dari berbagai penyakit dalam dan penyakit kewanitaan. Melalui beberapa tahapan dan sampel yang dilakukan terhadap wanita-wanita tersebut, kemudian hasil sampel dan kunjungannya dibandingkan.
Seluruhnya diteliti dan dianalisis guna mengetahui mikroorganisme masing-masing sampel, sekaligus hubungan masing-masing hasil pengamatan dengan periode, PH vagina, dan air seni.
Dari hasil penelitian tersebut, Doktor Abdul Lathif menyatakan,