Waspada Stroke, Pahami Tekanan Darah saat Malam Hari

- 5 November 2020, 17:40 WIB
Alat pengukur tekanan darah
Alat pengukur tekanan darah /PIXABAY/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kebanyakan orang berpikir bahwa posisi tubuh paling nyaman yaitu pada saat tidur.

Tetapi beberapa orang dapat mengalami lonjakan tekanan darah saat mereka tidur. Hala itu memiliki konsekuensi yang mematikan.

Orang yang mengalami tekanan darah tinggi saat tidur brarti mengalami suatu kondisi yang disebut hipertensi nocturnal. Bahkan lebih mungkin mengalami gagal jantung dan bentuk penyakit kardiovaskular lainnya.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Silent Stroke dan Stroke Ringan

Hipertensi nocturnal terjadi sejak malam hari hingga pagi. Hipertensi nocturnal dapat terjadi bahkan pada orang yang tekanan darahnya di siang hari normal.

Kondisi berbahaya ini sulit dipahami, karena pemeriksaan tekanan darah rutin hampir selalu dilakukan pada siang hari.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari healthline.com , hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik pada malam hari merupakan faktor risiko tersendiri yang signifikan untuk terjadinya penyakit  kardiovaskular.

Baca Juga: 8 Tanda Peringatan Heat Stroke

Penyakit kardiovaskular terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Misalnya stroke dan serangan jantung.

Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari healthline.com, peneliti Jepang mempelajari 6.359 orang menggunakan monitor yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah pada siang dan malam hari.

Semua peserta memiliki setidaknya satu faktor risiko kardiovaskular, dan sebagian besar menggunakan obat untuk mengontrol tekanan darah. Namun, tidak ada yang memiliki gejala penyakit kardiovaskular saat penelitian dimulai.

Baca Juga: Mengenal Silent Stroke yang Muncul Tanpa Gejala

Selama 2 tahun hingga 7 tahun menindaklanjuti  para peserta, peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki tekanan darah sistolik malam hari yang 20 milimeter merkuri (mm Hg) di atas pembacaan sistolik siang hari, ternyata secara signifikan lebih mungkin mengalami stroke dan gagal jantung.

Secara keseluruhan, peserta penelitian mengalami total 306 kejadian kardiovaskular, termasuk 119 stroke, 99 diagnosis penyakit arteri koroner, dan 88 diagnosis gagal jantung.

Sebaliknya, dalam penelitian tersebut ditemukan partisipan yang tekanan darahnya dikontrol dengan obat-obatan memiliki peningkatan risiko stroke. Hal itu terjadi apabila tekanan darah mereka turun terlalu rendah di malam hari.

Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Jika Anda Berisiko Stroke

Sebuah penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh juga menunjukkan bahwa tekanan darah rendah saat tidur meningkatkan risiko stroke.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: healthline.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah