Network
/photo/2022/04/11/3020400305.jpg)
RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini, astronom asal Arab Saudi, Khaled al-Zaqaq menyatakan bahwa umat Muslim seluruh dunia akan melaksanakan bulan suci Ramadan dua kali dalam satu tahun pada tahun 2030.
“Perbedaan antara kalender Hijriah Islam dengan kalender Gregorian menandakan bahwa bulan suci Ramadan akan jatuh dua kali dalam satu tahun kira-kira setiap 30 tahun,” kata al-Zaqaq pada sebuah video yang diunggahnya di Twitter dilansir dari Arab News pada Senin, 18 April 2022.
Bulan suci Ramadan terakhir kali terjadi pada tahun 1997, sebelumnya pada tahun 1965. Kemudian diprediksi akan terlaksana kembali pada tahun 2063.
Dr Hasan Al Hariri, kepala eksekutif Grup Astronomi Dubai, mengatakan hal ini terjadi karena kalender Hijriah Islam didasarkan pada siklus bulan dan dibutuhkan 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklus penuh.
Baca Juga: 3 Senjata Tradisional yang Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Karambit
“Kalender lunar, atau tahun berbasis lunar, 11 hari lebih pendek dari kalender matahari. Jadi, misalnya, menurut kalender lunar satu tahun penuh 354 hari, bukan 365 hari seperti pada kalender Gregorian. Maka dari itu, setiap tahun Ramadan mundur 10 atau 11 hari,” tulisnya.
Alasan lain diperkuat menurut kalender Hijriah pada tahun 1451 H, Ramadan akan dimulai sekitar tanggal 5 Januari 2030, dan pada tahun 1452 H jatuh sekitar tanggal 26 Desember 2030.
Hal ini yang akan mengakibatkan umat Islam berpuasa selama sekitar 36 hari total pada tahun 2030, 30 hari penuh dalam 1 bulan untuk tahun 1451 H dan 6 hari untuk tahun 1452 H.
Dia mengatakan jumlah hari puasa umat Islam selama Ramadan tetap akan berubah pada tahun 2030, tetap berlaku adanya 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan bulan.
