Peneliti Eropa Menyebut Lonsor Bawah Laut dan Tsunami Ancam Indonesia

24 April 2020, 11:32 WIB
Ilustrasi tsunami //Unsplash

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian di Eropa memperingatkan adanya beberapa titik longsor bawah laut yang dapat memicu tsunami di Indonesia.

Analisis data geologis penelitian mengungkap terdapat 19 titik longsor bawah laut di sekitar Selat Makassar, antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily News, longsor bawah laut rata-rata akan terjadi setiap 160 ribu tahun sekali.

Baca Juga: Pembebasan Napi Resahkan Rakyat, Yassona Laoly Digugat ke Pengadilan

Jika peristiwa tersebut terjadi, wilayah yang paling berisiko terkena tsunami adalah Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dengan total populasi gabungan yang mencapai lebih dari 1,6 juta orang.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Heriot-Watt di Edinburgh Skotlandia mengatakan, sebuah wilayah dengan minimnya peralatan peringatan tsunami atau sistem mitigasi, memiliki risiko terkena tsunami yang diakibatkan oleh longsor bawah laut.

Salah satu peneliti tersebut, Rachel Brackenridge menjelaskan, tanah longsor terbesar dapat terdiri dari sendimen sebanyak 600 kilometer kubik, yang akan jatuh sedalam ratusan kilometer ke bawah laut.

Baca Juga: Vaksin (Covid-19) Bill Gates Jangan Digunakan di Indonesia. Mengapa?

"Tanah longsor besar terdiri dari sedimen sebanyak 600 kilometer kubik, sedangkan sedimen terkecil yang kami identifikasi adalah lima kilometer kubik, dan jatuh ratusan kilometer ke bawah laut" ujar Rachel kepada media setempat.

Rachel mengatakan, timnya telah memetakan permukaan sendimen menggunakan data seismik dan melihat adanya sedimen besar yang tidak teratur.

"Kita bisa melihat dasar sendimen yang berlapis dan teratur, lalu ada juga sedimen besar yang tak teratur," ungkapnya.

Rachel menambahkan, sedimen yang tak teratur tersebut akan tumpah ke lereng dengan kecepatan yang tinggi.

Baca Juga: Larangan Mudik, KAI Batalkan Seluruh Jadwal Kereta Jarak Jauh

"Kita dapat mengetahui dari karakteristik internal bahwa sedimen yang tak teratut ini akan tumpah ke lereng dengan cara yang cepat dan bergejolak. Ini akan seperti tanah longsor," tambahnya.

Para peneliti mengatakan, longsor bawah laut tersebut disebut juga dengan Mass Transfer Deposit (MTD), biasanya berada di sisi barat kanal sedalam 3.000 meter di bawah permukaan laut yang melintasi Selat Makassar.

Sebagian besar dari MTD juga berada di sebelah selatan delta sungai untuk Sungai Mahakam di Kalimantan, yang diketahui mengeluarkan sekitar 8 juta meter kubik sedimen setiap tahunnya.

Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Tembak Mati Komplotan Perampok Minimarket

Ketua dari penelitian tersebut, Uisdean Nicholson menjelaskan, longsor bawah laut merupakan efek samping dari arus deras yang mengalir melalui selat.

Uisdean juga memperkirakan akan adanya tsunamigenik terbesar yang biasa terjadi setiap 500.000 tahun.

"Kami memperkirakan akan terjadi peristiwa tsunamigenik terbesar sedalam 100 kilometer kubik yang biasa terjadi setiap 500.000 tahun," tuturnya.

Dirinya menambahkan, tsunami yang diakibatkan oleh lonsor bawah laut akan menggenangi Teluk Balikpapan dan juga akan berdampak terhadap calon ibu kota baru Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah 1 Ramadhan 1441 H untuk 7 Kota Besar di Indonesia

"Peristiwa tsunami itu dapat dikonsentrasikan dan terjadi di Teluk Balikpapan yang termasuk ke wilayah yang dipilih untuk ibu kota baru Indonesia," tambahnya.

Menurut Uisdean, upaya yang akan dilakukan selanjutnya adalah mengukur risiko di wilayah tersebut dengan cara membangun model numerik dari kejadian longsor bawah laut dan tsunami.

"Langkah kami selanjutnya adalah mengukur risiko di area ini dengan membangun berbagai model numerik kejadian longsor dan tsunami," tegasnya.

Hal tersebut dinilai dapat membantu para peneliti untuk memprediksi ukuran threshold yang dapat memicu tsunami besar.

Setelah terprediksi, para peniliti kemudian dapat menginformasikan strategi mitigasi kepada pihak berwenang setempat.

 

Berita ini sebelumnya telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul Peneliti Eropa: Longsor Bawah Laut Ancam Indonesia, Ada Potensi Tsunami di Ibu Kota Baru

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler